IMG-LOGO
Home Daerah Samarinda Mantapkan Diri Jadi Kota AI Pertama di Indonesia, Target Rampung 2028
daerah | samarinda

Samarinda Mantapkan Diri Jadi Kota AI Pertama di Indonesia, Target Rampung 2028

Mikhail - 16 Juni 2025 19:53 WITA
IMG
Paparan Progres Transformasi Digital dan Workshop Artificial Intelligence yang berlangsung di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Senin (10/6). (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Transformasi digital di Kota Samarinda memasuki era baru.

Pemerintah Kota Samarinda resmi menjadikan teknologi Artificial Intelligence (AI) sebagai fondasi utama reformasi birokrasi dan pelayanan publik.

Langkah strategis ini dipaparkan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam Paparan Progres Transformasi Digital dan Workshop Artificial Intelligence yang berlangsung di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Senin (10/6).

“Kita sedang mempersiapkan infrastruktur AI dalam tata kelola pemerintahan. Kalau ini final diimplementasikan, kami optimis Samarinda akan jadi kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan AI secara menyeluruh,” tegas Andi Harun di hadapan para pejabat Pemkot dan praktisi teknologi.

Andi Harun menilai, penggunaan AI bukan semata tren global, tetapi kebutuhan mutlak dalam menghadapi tantangan era digital.

Ia menyoroti bagaimana kebijakan publik selama ini sering disusun berdasarkan laporan administratif tanpa validasi yang kuat.

“Selama ini program seringkali disusun berdasarkan tumpukan kertas tanpa validasi yang kuat. Akibatnya, APBD menjadi boros dan program tidak tepat sasaran,” jelasnya.

Dengan AI, pemerintah akan mampu menilai efektivitas program secara real-time, transparan, dan berdasarkan data faktual.

Ini memungkinkan alokasi anggaran menjadi jauh lebih efisien dan berdampak.

Wali Kota Samarinda juga menekankan bahwa AI bukanlah pengganti manusia, melainkan alat bantu bagi manusia untuk bekerja lebih cerdas.

“AI bukan lebih pintar dari kita. Justru AI membutuhkan kita agar bisa bermanfaat. Artinya, manusianya yang harus super. Kita yang harus belajar, upgrade diri,” katanya.

Sebagai langkah konkret, Pemkot akan menyiapkan operator AI di setiap OPD dan mendorong para kepala dinas agar aktif memahami dan menguasai teknologi ini.

“Transparansi adalah kunci. Dengan AI, kinerja bisa dilihat siapa pun. Ini bukan hanya tentang efisiensi, tapi juga tentang kejujuran birokrasi,” tandasnya.

Meskipun sebelumnya sistem ini diproyeksikan rampung tahun 2030, Andi Harun mendorong percepatan peluncuran sistem menjadi 2028, mengingat kesiapan SDM dan kemampuan anggaran daerah.

“Kalau dari sisi kebutuhan dan kesiapan SDM serta APBD, saya kira tidak harus tunggu 2030. Saya ingin 2028 sudah bisa launching,” ujarnya optimis.

Hadir dalam acara tersebut, Ainun Najib, pakar teknologi informasi sekaligus penggagas situs kawalpemilu.org dan kawalcovid19.id, menekankan pentingnya keragaman data sebagai bahan bakar AI.

“Banyak yang salah paham soal big data. Padahal, yang lebih dibutuhkan AI saat ini adalah variasi data yang beragam. Itu yang memberikan konteks yang kaya untuk pengambilan keputusan,” jelas Ainun.

Menurutnya, roadmap AI Samarinda telah mulai berjalan, dengan pengolahan berbagai jenis data awal seperti laporan 112, data stunting, data kemiskinan, dan kepegawaian.

Sistem AI yang diberi nama samarinda.ai dikembangkan agar mampu memberi saran langsung kepada wali kota berdasarkan data real-time dari seluruh instansi.

“AI bisa menjawab soal ekonomi, inflasi, dan indikator lainnya,” imbuhnya.

Ainun juga menambahkan bahwa AI adalah alat leveling the playing field, yang memungkinkan pemerintah kota seperti Samarinda mampu bersaing dalam kualitas pelayanan publik layaknya kota-kota besar dunia.

“AI ini bisa jadi alat pemberdayaan. Siapa yang belajar dan gunakan duluan, dia akan lebih unggul,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengatakan bahwa AI adalah alat leveling the playing field yang bisa menyetarakan kemampuan institusi kecil dengan yang besar.

“Kalau kamu kalah cepat atau kalah produktif, AI bisa jadi pembeda yang penting jangan sampai ketinggalan,”pungkasnya. (*)