IMG-LOGO
Home Daerah Peran Serta Masyarakat Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Seberang
daerah | samarinda

Peran Serta Masyarakat Jadi Kunci Sukses Program Makan Bergizi Gratis di Samarinda Seberang

Mikhail - 10 Juni 2025 19:25 WITA
IMG
Program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kaltim. (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya tentang makanan sehat untuk siswa tapi juga soal kerja sama dan logistik yang solid.


Program ini resmi menjangkau Kecamatan Samarinda Seberang, dengan 1.070 siswa dari 11 sekolah menjadi penerima manfaat perdana pada Selasa (10/6/2025).


Program yang dijalankan setiap Senin hingga Jumat ini menghadirkan menu bervariasi dengan siklus 10 hari agar siswa tidak jenuh.


Hari pertama di Samarinda Seberang menyuguhkan nasi putih, sayur sop, telur orak-arik daun bawang, buah semangka, dan susu semuanya dimasak langsung dari dapur utama Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang berada di Jalan Bung Tomo.


Yang menarik, keberhasilan distribusi makanan bukan semata soal penyediaan bahan tetapi juga bagaimana makanan bergizi itu bisa tiba tepat waktu dan dalam kondisi prima.


“Kami pastikan jarak tempuh maksimal 30 menit sesuai standar dari Badan Gizi Nasional rata-rata sekolah berada dalam radius 3–6 kilometer dari dapur utama,” jelas Kepala SPPG Samarinda Seberang, Tantia Dewi Harianto.


Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga profesional dan warga sekitar yang menjadi relawan dapur.


“Dukungan masyarakat sangat terasa ini bukan hanya program pemerintah tapi kerja bersama untuk masa depan anak-anak kita,” ujarnya.


Meski penerima manfaat masih dinamis karena masa libur dan penerimaan siswa baru Tantia optimis jumlah tersebut akan segera stabil.


“Masih fluktuatif tapi semangatnya tidak berkurang. Setiap hari kita evaluasi dan perbaiki proses distribusi,” ungkapnya.


Dengan anggaran Rp15.000 per porsi dan menu yang disusun berdasarkan pedoman gizi nasional, program ini tidak hanya memberi makan tapi juga harapan bahwa setiap anak tanpa kecuali, berhak tumbuh dengan sehat. (*)