POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan proses penyelesaian pembebasan lahan warga untuk pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS) akan tuntas pada tahun ini.
Meski masih terdapat sebagian kecil warga yang belum bersedia melepas lahannya, Pemkot optimistis seluruh tahapan bisa diselesaikan sesuai target.
Asisten II Sekretaris Kota Samarinda, Marnabas Patiroy mengungkapkan, kendala utama masih berada pada sebagian kecil warga yang belum melepas lahan.
Namun, pemerintah tetap mengedepankan cara persuasif melalui pendekatan berjenjang yang melibatkan pihak kecamatan.
“Intinya, tahun ini harus selesai. Soalnya tinggal di satu titik luar kita masih beri kesempatan camat untuk terus bersosialisasi kepada warga. Saya yakin bisa tuntas dengan cara yang baik,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, Pemkot Samarinda menyiapkan anggaran hampir Rp1 miliar untuk kompensasi bagi warga terdampak.
Dana tersebut bukan berbentuk santunan, melainkan sewa lahan yang digunakan sementara.
“Kita hampir Rp1 miliar, loh, uang itu, untuk diberikan sebagai pengerasan. Artinya, bukan santunan, tetapi uang sewa kepada mereka. Sebagian besar status tanah di situ memang sewa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Marnabas menegaskan bahwa lokasi TPS di kawasan Samarinda Seberang merupakan titik yang paling strategis untuk kebutuhan masyarakat.
Selain memudahkan sistem pengelolaan sampah, keberadaan TPS juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang kapasitasnya semakin terbatas.
“Kalau terus-menerus sampah dibuang ke TPA, itu berisiko penuh. Dengan adanya TPS, distribusi sampah bisa lebih teratur. Warga juga sebenarnya sudah mengakui bahwa lahan itu bukan milik mereka, tinggal menunggu waktu saja agar semua tuntas,” tegasnya.
Terkait timeline pengerjaan, Ia memastikan proses pembangunan TPS akan berjalan bertahap sesuai skema yang telah disusun.
“Kita atur timelinenya. Kapan masuk, kapan mulai pengerjaan, semua sudah dirancang. Tidak langsung sekaligus, tapi bertahap. Yang jelas targetnya tahun ini rampung,”tuturnya.
Ia meminta pengertian masyarakat agar bersama-sama mendukung pembangunan fasilitas publik tersebut.
Pemkot menegaskan bahwa langkah ini bukan semata pembangunan infrastruktur, tetapi juga upaya menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan di Samarinda.
“Mau tidak mau, karena itu memang punya pemerintah, TPS akan tetap dibangun. Tapi kami memilih pendekatan persuasif agar warga bisa menerima dengan lapang. Ini untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (*)