IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Kaltim: Pasar Pagi Harus Jadi Ikon Ekonomi Baru Samarinda
advertorial | DPRD Kaltim

DPRD Kaltim: Pasar Pagi Harus Jadi Ikon Ekonomi Baru Samarinda

Mikhail - 05 Juni 2025 07:07 WITA
IMG
REVITALISASI PASAR PAGI - Progres pembangunan Pasar Pagi Samarinda, Senin (21/4/2025). (POJOKNEGERI.COM/HARPIAH M)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Proyek pembangunan ulang Pasar Pagi Samarinda mendapat sorotan dari DPRD Kaltim.


Selain skala fisik yang besar, proyek ini dinilai strategis dalam mendongkrak pendapatan daerah dan memperkuat identitas ekonomi Kota Tepian.


Namun, DPRD juga mengingatkan agar dampak sosial bagi pedagang tidak diabaikan.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menyebut pembangunan Pasar Pagi sebagai langkah maju yang dapat memberikan lompatan besar di sektor perdagangan, pariwisata, dan tata kota.


Dengan konsep modern yang mencakup hotel hingga instalasi pengolahan limbah (IPAL), pasar ini ditargetkan menjadi pusat ekonomi bersih, tertib, dan berwawasan lingkungan.

“Pasar ini harus menjadi ikon baru Samarinda. Bukan sekadar tempat jual beli, tapi pusat ekonomi modern yang tertata, bersih, dan mampu menghasilkan PAD yang signifikan,” ujar Subandi.

Kehadiran IPAL dalam proyek ini juga dinilai sebagai bentuk komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.


Subandi menilai, standar pengelolaan limbah dan estetika Pasar Pagi harus menjadi tolok ukur baru bagi pengembangan pasar tradisional di Kalimantan Timur.

Meski mendukung proyek ini, Subandi menyoroti dampak relokasi terhadap pedagang yang saat ini berada di penampungan sementara seperti Pasar Grosir, Segiri, dan Mesra.


Banyak dari mereka mengaku mengalami penurunan pendapatan secara drastis.

“Kami ingatkan agar Pemkot tak hanya fokus pada pembangunan fisiknya. Pedagang adalah jantung ekonomi pasar. Semakin lama proyek ini molor, semakin berat beban mereka,” tegasnya.

DPRD Kaltim mendorong agar pembangunan diselesaikan tepat waktu, dikelola secara transparan, dan tetap berpihak pada kepentingan pelaku usaha kecil.

Subandi berharap, dengan konsep desain yang representatif dan visi pembangunan yang inklusif, Pasar Pagi tak hanya menjadi pusat ekonomi baru, tetapi juga simbol kota yang tumbuh dengan memperhatikan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. (adv)