IMG-LOGO
Home Ekonomi Ditopang Optimisme Konsumen, Kestabilan Ekonomi Kaltim Bergerak Positif
ekonomi | umum

Ditopang Optimisme Konsumen, Kestabilan Ekonomi Kaltim Bergerak Positif

Hasa - 26 September 2025 18:49 WITA
IMG
Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto

POJOKNEGERI.COM – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan bahwa roda perekonomian di provinsi yang berjuluk Benua Etam ini masih bergerak positif, bahkan menorehkan pertumbuhan yang dianggap solid sepanjang triwulan III tahun 2025.

Kepercayaan masyarakat menjadi faktor penting dibalik optimisme tersebut.

Demikian ditegaskan Kepala Perwakilan BI Kaltim, Budi Widihartanto.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang dirilis BI pada Agustus 2025 tercatat berada di angka 143,8, jauh di atas batas normal 100 yang menandakan masyarakat tetap yakin terhadap kondisi ekonomi ke depan.

“Indeks ini menunjukkan masyarakat masih percaya dengan prospek ekonomi, meski dunia sedang berhadapan dengan ancaman perlambatan dan ketidakpastian,” tutur Budi saat menyampaikan keterangan pada Jumat (26/9/2025).

Budi menjelaskan, pertumbuhan positif itu bukan semata karena kekuatan konsumsi, tetapi juga berkat strategi kebijakan yang konsisten dilakukan Bank Indonesia. Bauran kebijakan yang dirancang otoritas moneter disebut menjadi tameng sekaligus mesin penggerak ekonomi.

BI, kata Budi, terus memperkuat likuiditas perbankan, melakukan penyesuaian suku bunga acuan, hingga intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan rupiah. Selain itu, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) juga ditempuh sebagai langkah menahan gejolak sekaligus memastikan pemerintah tetap memiliki ruang fiskal dalam mendorong perekonomian.

“Tujuan kami jelas: menjaga keseimbangan. Pertumbuhan ekonomi harus tetap jalan, tapi stabilitas keuangan dan inflasi juga harus terkendali,” ujarnya.

Dalam proyeksinya, BI menargetkan inflasi di Kaltim berada pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada 2025–2026. Angka tersebut dipandang ideal untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus memberi ruang bagi pertumbuhan investasi dan konsumsi.

Menurut Budi, meski ada tantangan dari luar negeri berupa fluktuasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi mitra dagang, Kaltim masih memiliki modal kuat untuk mempertahankan tren positif. Sektor konsumsi domestik, investasi, serta pengelolaan fiskal daerah disebut akan menjadi kunci dalam menjaga momentum ini.

“Selama optimisme konsumen terjaga dan kebijakan bisa dieksekusi dengan baik, Kaltim akan tetap tumbuh positif meski dunia sedang penuh ketidakpastian,” pungkas Budi.

(tim redaksi)