POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda memastikan sejumlah agenda besar tetap terlaksana meski tahun depan anggaran kegiatan harus mengalami efisiensi.
Pemangkasan ini merupakan kebijakan pemerintah pusat yang berdampak pada hampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Samarinda.
Kepala Disporapar Kota Samarinda, Muslimin, menegaskan pihaknya tetap memprioritaskan kegiatan yang berdampak langsung pada sektor pariwisata dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Salah satunya adalah Festival Adat Budaya Pampang yang menjadi agenda utama promosi wisata.
“Festival Pampang itu tidak bisa diganggu. Bahkan Pak Wali sudah meminta agar anggarannya dirinci supaya kalau kurang bisa ditambah. Karena ini menjadi salah satu tolak ukur kita dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, apalagi tahun depan festival ini berskala internasional,” ucap Muslimin.
Meski begitu, ia mengakui ada sejumlah kegiatan yang kemungkinan akan dikurangi atau ditunda terutama yang bersifat penunjang.
“Contoh seperti seminar, pelatihan, atau perjalanan dinas yang tidak begitu mendesak hal-hal seperti itu bisa kita tunda dulu. Intinya kita fokus pada skala prioritas,” tegasnya.
Ia mengatakan hampir 30-90 persen anggaran Disporapar tahun depan terpangkas. Namun, kegiatan inti tetap berjalan, seperti Festival Mahakam, Festival Pampang, hingga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).
“Kalau kegiatan utama olahraga dan pariwisata tetap berjalan normal yang berkurang hanya kegiatan tambahan, seperti pertandingan olahraga tradisional atau beberapa agenda pembinaan,” jelasnya.
Selain menjaga keberlangsungan event pariwisata, Ia menekankan pentingnya menjaga peningkatan PAD Samarinda.
Menurutnya, sektor jasa pariwisata menjadi penyumbang terbesar dengan nilai lebih dari Rp260 miliar per tahun.
“Bahkan saat COVID-19, PAD kita tetap naik. Bayangkan, saat Pak Wali menjabat PAD Samarinda hanya sekitar Rp350 miliar, sekarang hampir Rp1 triliun. Itu bukti strategi peningkatan PAD berjalan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan berbagai fasilitas olahraga yang dikelola Disporapar juga berkontribusi, seperti GOR Segiri, stadion, hingga rencana kolam renang baru.
“Kalau itu selesai akan menambah sumber pendapatan jadi efisiensi bukan berarti kita berhenti justru harus kreatif mencari peluang,” katanya.
Untuk mendukung sektor wisata, Pemkot Samarinda juga tengah mempersiapkan program susur Sungai Mahakam.
Ia menyebut, infrastruktur tepian sungai kini dalam tahap perbaikan sebelum nantinya dilengkapi fasilitas pendukung seperti kapal pinisi dan terminal wisata.
“Pak Wali sangat serius membenahi tepian Mahakam. Setelah dermaga dan sarana pendukung selesai, kita bisa hadirkan kapal pinisi dan mobil wisata. Itu akan jadi daya tarik baru bagi wisatawan yang datang ke Samarinda,” jelasnya.
Ia optimistis, meski anggaran terpangkas, strategi efisiensi justru bisa mendorong fokus yang lebih tepat sasaran.
“Samarinda ini kota konsumtif, masyarakatnya suka kuliner dan hiburan. Itu peluang bagi sektor wisata. Efisiensi anggaran bukan alasan untuk mengurangi pelayanan, justru kesempatan untuk memperkuat yang prioritas,” pungkasnya. (*)