POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda merencanakan pembangunan tahun 2026 difokuskan pada pengendalian banjir, penataan kota, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan adaptasi terhadap potensi efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
“PR kita banyak, sementara anggaran sangat terbatas. Jalan keluarnya adalah mengelola anggaran secara baik dan benar sesuai ketentuan hukum, serta memastikan belanja APBD benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan agar program pembangunan tidak sekadar menjadi daftar keinginan, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan.
Selain pengendalian banjir dan penataan kota, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi perhatian, termasuk perbaikan sarana prasarana dan kompetensi guru.
“Kita harus punya peta kebutuhan pangan karena tidak menutup kemungkinan daerah pemasok mengalami kesulitan, sehingga stok pangan lokal harus dijaga,” kata Andi Harun.
Belanja infrastruktur juga diarahkan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pembangunan jalan usaha tani dan fasilitas air bersih.
Menurutnya, stabilitas sosial dan politik menjadi modal penting dalam menjaga keberlanjutan pembangunan.
“Tidak ada satu negeri pun yang berhasil pembangunannya jika situasi sosial dan politik tidak stabil. Karena itu, anggaran terbatas ini harus mampu mengakomodasi pemerintahan, pembangunan, dan ekonomi masyarakat secara seimbang,” pungkasnya. (*)