POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mempersiapkan langkah mengelola sampah melalui pengadaan insinerator.
Fasilitas ini masih dalam tahap pengadaan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan direncanakan beroperasi dengan melibatkan camat setempat.
Kepala DLH Samarinda, Endang Liansyah, menjelaskan pihaknya akan merekrut operator dari masing-masing kecamatan untuk diikutsertakan dalam pelatihan khusus.
“Yang jelas diutamakan orang setempat. Ada tim pembina yang akan membimbing mereka,” ujarnya.
Insinerator akan memusnahkan sampah residu seperti popok sekali pakai dan pembalut yang sulit didaur ulang.
Sementara plastik akan dipilah untuk diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) seperti solar hingga pertamax, bergantung pada tingkat penyulingan.
“Satu kilo plastik bisa jadi satu liter minyak. Nilai ekonominya mungkin sedang, tapi nilai ekologisnya sangat tinggi karena sampah plastik musnah,” ucapnya.
Ia mengatakan rencana awal akan membeli dua unit mesin penyulingan plastik dengan harga sekitar Rp500 juta per unit dan ditempatkan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dekat insinerator.
Menurutnya, jika dikelola optimal, program ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga.
“Ini bukan sekadar untung, tapi bagaimana kita menyelamatkan lingkungan dari dampak sampah plastik,” pungkasnya. (*)
