POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA – Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Samarinda menunjukkan tren peningkatan dalam sebulan terakhir.
Meski belum masuk kategori wabah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga pola hidup sehat, terlebih di tengah perubahan cuaca yang tidak menentu.
Kepala Dinkes Samarinda, dr Ismed Kusasih, menyebutkan bahwa berdasarkan laporan surveilans, kasus ISPA mengalami kenaikan cukup signifikan.
“Memang hampir satu bulan ini laporan kita menunjukkan angka kesakitan meningkat, terutama penyakit ISPA. Ini kemungkinan besar ada kaitannya dengan perubahan cuaca,” ujarnya, Kamis (25/9/2025).
Ia menegaskan, meski ISPA mengalami kenaikan, kondisi ini belum mengarah pada status wabah. Ia mencontohkan kasus demam berdarah di Samarinda yang masih dalam batas terkendali.
“Alhamdulillah untuk demam berdarah di Samarinda masih terjangkau, artinya tidak terjadi ledakan kasus. Ini tentu berkat partisipasi masyarakat yang menjaga kebersihan lingkungan,” tuturnya.
Menurutnya, menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat merupakan kunci utama dalam mencegah penyebaran penyakit.
Ia menekankan bahwa keberhasilan menekan angka penyakit tidak lepas dari kolaborasi masyarakat.
“Keberhasilan ini bukan datang begitu saja, tapi karena partisipasi warga. Gotong royong setiap minggu yang digerakkan oleh Pak Wali itu sangat penting, hasilnya sekarang bisa kita rasakan,” katanya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak abai dengan kondisi cuaca yang sering berubah.
Pola makan bergizi, olahraga teratur, serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar harus menjadi kebiasaan.
“Kalau kita bisa disiplin menjaga pola hidup sehat, Insya Allah ancaman penyakit bisa ditekan. Meskipun ada peningkatan, setidaknya tidak sampai menimbulkan wabah,” tegasnya.
Ia berharap kesadaran kolektif ini terus dijaga agar kasus ISPA maupun penyakit lainnya tidak semakin meluas.
“Jangan lengah, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan,” pungkasnya. (*)