POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Persoalan sedimentasi drainase dan penumpukan sampah di ruas-ruas jalan utama Kota Samarinda kembali menjadi sorotan.
Namun alih-alih saling menyalahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memilih memperkuat kolaborasi lintas sektor guna mencari solusi cepat dan efektif.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota, pemerintah provinsi, serta partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelayakan jalan-jalan strategis.
“Ini bukan soal siapa yang punya jalan, tapi siapa yang mau bergerak cepat. Kalau kita menunggu status jalan, sedimentasi makin tinggi, sampah makin menumpuk. Kita tidak bisa menunggu, ini harus segera ditanggulangi,” tegas Andi Harun dalam rapat koordinasi yang digelar, Jumat (2 Mei 2025), di Teras Anjungan Karangmumus.
Dalam rapat tersebut, Pemkot turut mengundang berbagai unsur terkait, termasuk Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pemadam Kebakaran, serta para camat dan lurah dari kawasan terdampak seperti Lempake, Tanah Merah, dan Sungai Siring.
Upaya penanganan segera dilakukan melalui penyiraman jalan, pengangkutan lumpur dan sampah plastik, serta patroli rutin di titik-titik rawan.
“Warga hanya tahu bahwa jalan itu ada di Samarinda. Mereka tidak peduli apakah itu jalan provinsi atau kota. Jadi, kalau mau efektif, ya harus kolaborasi,” lanjutnya.
Andi Harun menjelaskan bahwa meskipun beberapa ruas jalan seperti Jalan DI Panjaitan, PM Noor, dan Kadrie Oening merupakan jalan provinsi, tanggung jawab kebersihan bisa diemban secara bersama-sama.
Ia juga mendorong Dinas PUPR Kota dan Provinsi untuk mempercepat koordinasi terkait perbaikan jalan berlubang, khususnya di Jalan Cipto Mangunkusumo dan Jalan Bung Tomo.
“Kalau sudah menyangkut lalu lintas utama menuju bandara dan jalur Samarinda–Bontang–Sangatta, ini bukan hanya soal administratif. Ini menyangkut wajah kota dan kenyamanan semua pengguna jalan,” tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan masyarakat agar turut menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah sembarangan dari atas kendaraan.
“Siapa lagi yang akan menjaga dan merawat kota ini kalau bukan kita semua? Ini kerja bersama. Butuh keuletan dan konsistensi,” pungkasnya. (*)