POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Ketiadaan fasilitas penyeberangan di Jalan Juanda, tepatnya di depan SMA Negeri 5 Samarinda, kembali menjadi sorotan.
Sejak jembatan penyeberangan orang (JPO) dibongkar, ribuan pelajar dari SMA 5, SMA 3 dan SMP 4 Samarinda terpaksa menyeberang di jalan yang padat lalu lintas setiap pagi dan siang hari.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menegaskan pihaknya tidak tinggal diam atas kondisi tersebut.
Namun karena Jalan Juanda berstatus jalan nasional, semua tindakan harus menunggu izin dari Kementerian Perhubungan.
“Terkait zebra cross maupun pelican cross, kami tidak bisa langsung bertindak. Semua markah jalan harus mendapat izin dari Dirjen Perhubungan Darat. Jadi kami masih menunggu proses perizinannya,” jelas Manalu.
Ia menambahkan, Dishub akan segera bergerak begitu izin diterbitkan.
Menurutnya, kebutuhan fasilitas penyeberangan di kawasan sekolah sangat mendesak tetapi prosedur tetap harus dijalankan.
“Kami hanya perlu menunggu izinnya. Begitu ada persetujuan, kami bisa segera melaksanakan pengecatan markah dan menyiapkan fasilitas penyeberangan,” ujarnya.
Tanpa adanya sarana penyeberangan yang memadai, ribuan pelajar di kawasan pendidikan Jalan Juanda terpaksa mempertaruhkan keselamatan setiap kali menyeberang.
Situasi ini menjadi pengingat pentingnya percepatan koordinasi antara daerah dan pusat demi keselamatan pengguna jalan, terutama para pelajar. (*)