IMG-LOGO
Home Advertorial 59 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Samarinda, Wawali: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dari Bawah
advertorial | umum

59 Koperasi Merah Putih Terbentuk di Samarinda, Wawali: Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dari Bawah

Mikhail - 24 Mei 2025 19:53 WITA
IMG
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, usai menghadiri Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih. (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda menyatakan komitmen penuh mendukung program nasional pembentukan Koperasi Merah Putih, yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

Hingga saat ini, sebanyak 59 koperasi Merah Putih telah resmi terbentuk di Kota Samarinda, sebagai bagian dari gerakan serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, usai menghadiri Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih, yang digelar di Lamin Etam, Kompleks Rumah Jabatan Gubernur Kaltim, Sabtu (24/5/2025).

Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi dan UKM RI Ferry Juliantono, Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji, serta Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni.

“Alhamdulillah hari ini 59 koperasi Merah Putih di Samarinda sudah terbentuk, dan sebagian besar bahkan telah sampai pada tahap akta notaris. Sisanya tinggal menyelesaikan administrasi,” ujar Saefuddin.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Koperasi sempat meninjau langsung koperasi di Kelurahan Karang Anyar, Jalan MT Haryono, yang menjadi salah satu model pengembangan koperasi di tingkat kelurahan.

“Pak Wamen sangat mengapresiasi koperasi yang ada di Karang Anyar. Bahkan beliau menyarankan penambahan unit usaha seperti apotek dan layanan lainnya. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan koperasi sebagai pilar ekonomi masyarakat,” kata Saefuddin.

Saefuddin menekankan bahwa keberadaan Koperasi Merah Putih memiliki peran strategis dalam memperkuat ketahanan ekonomi rakyat, khususnya di wilayah kelurahan yang sebelumnya belum tersentuh oleh gerakan koperasi aktif.

“Koperasi ini bukan hanya formalitas. Harapannya, masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya. Kalau dikelola dengan baik, koperasi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dari bawah dan memberi kesejahteraan yang nyata,” ujarnya.

Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di seluruh Indonesia.

Pemerintah pusat telah menyatakan komitmennya dalam memberikan dukungan, termasuk fasilitas dan alat pendukung, terutama untuk koperasi di sektor kesehatan.

“Nanti akan ada koperasi yang mengelola unit kesehatan. Seperti yang disampaikan Pak Wamen, koperasi bisa menyediakan fasilitas dan alat kesehatan. Ini membuka ruang baru bagi pelayanan publik yang berbasis ekonomi gotong royong,” tutupnya. (adv)