POJOKNEGERI.COM - CEO Tesla, Elon Musk melontarkan kritikannya terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump.
Salah satu yang menjadi sorotannya terkait dengan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pajak hingga belanja Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Ia bahkan menyebutnya sebagai aksi yang keji dan berpotensi meningkatkan defisit federal.
Beberapa anggota Partai Republik yang konservatif dari sisi fiskal di Senat AS mendukung pandangan yang diungkapkan Musk dalam unggahan media sosial itu.
Mereka menilai, hal ini dapat mempersulit jalan RUU untuk disahkan di majelis tersebut.
"Saya minta maaf, tetapi saya tidak tahan lagi. RUU belanja Kongres yang sangat besar, keterlaluan, dan penuh dengan omong kosong ini adalah kekejian yang menjijikkan," tulis Musk dalam sebuah posting di platform media sosialnya X, dikutip dari Reuters, Rabu (4/6/2025).
"Malu pada mereka yang memilihnya: Anda tahu Anda salah. Anda tahu itu," sambungnya.
RUU tersebut akan memperpanjang pemotongan pajak tahun 2017, yang merupakan pencapaian legislatif utama Trump. Hal ini juga sembari meningkatkan pengeluaran untuk militer dan keamanan perbatasan.
Elon Musk sebelumnya merupakan bagian dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
Elon Musk mengundurkan diri dari pemerintahan Presiden Donald Trump usai memimpin program efisiensi besar-besaran yang mengguncang sejumlah lembaga federal di AS.
Ia berpamitan dengan mengucapkan terima kasih kepada Trump atas kesempatan yang diberikan untuk menerapkan efisiensi di pemerintahan.
"Karena masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Preisden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran," ujar Musk via @elonmusk.
"Misi @DOGE hanya akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian dari gaya hidup pemerintahan," sambungnya.
(*)