IMG-LOGO
Home Tekno Trump Lawan Eropa, Gugatan Maut Demi Google dan Apple
tekno | umum

Trump Lawan Eropa, Gugatan Maut Demi Google dan Apple

Hasa - 11 September 2025 15:26 WITA
IMG
KOLASE - Presiden AS Donald Trump, Google dan Apple (ist)

POJOKNEGERI.COM - Perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara lain masih terus membara. 

Namun, kali ini, medan perangnya adalah industri teknologi, dan pemain utamanya bukan lagi hanya pemerintah, tetapi juga raksasa seperti Google dan Apple. 

Presiden AS Donald Trump turun gunung untuk membela mereka, mengancam Uni Eropa dengan tindakan balasan yang keras.

Apa yang membuat Trump bereaksi begitu emosional? Dan mungkinkah ini menjadi awal dari babak baru perang dagang yang lebih besar?

Uni Eropa saat ini sedang gencar memperketat aturan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi besar, yang mereka sebut sebagai upaya untuk menekan praktik monopoli dan menciptakan pasar yang lebih adil.

Ketegangan mencapai puncaknya setelah Google menerima denda fantastis senilai US$3,5 miliar, atau sekitar Rp53 triliun, dari Uni Eropa. Denda ini dijatuhkan karena praktik antimonopoli dalam bisnis teknologi periklanan mereka.

Tak hanya Google, Uni Eropa juga mengecam Apple dan menuntut perusahaan itu untuk membayar pajak tertunggak dan denda senilai miliaran dolar atas dugaan praktik antikompetisi.

Menanggapi denda tersebut, Donald Trump langsung bereaksi. Melalui platform Truth Social, ia mengancam akan meluncurkan investigasi perdagangan Pasal 301 untuk membatalkan denda yang ia sebut "diskriminatif" dan "tidak adil".

Dalam unggahannya, Trump menuduh Uni Eropa secara efektif "mengambil uang yang seharusnya digunakan untuk Investasi dan Lapangan Kerja AS".

Ancaman ini muncul hanya beberapa jam setelah Google didenda dan sehari setelah Trump mengadakan makan malam dengan para eksekutif teknologi, termasuk CEO Google, Sundar Pichai. Ini menunjukkan bahwa dukungannya tidak hanya bersifat publik, tetapi juga didasari oleh hubungan pribadi.

Perang kata-kata ini bukan hanya soal denda. Ini adalah pertarungan filosofi antara regulasi ketat Uni Eropa melawan pendekatan proteksionis "America First" yang diusung Trump. Ancaman ini berpotensi memicu perang dagang skala penuh yang bisa merusak hubungan ekonomi transatlantik.

Jika Trump benar-benar mengaktifkan investigasi perdagangan, ini bisa berujung pada tarif balasan, yang pada akhirnya akan merugikan konsumen dan perusahaan di kedua belah pihak.

(*)



Berita terkait