Perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara lain masih terus membara. Namun, kali ini, medan perangnya adalah industri teknologi, dan pemain utamanya bukan lagi hanya pemerintah, tetapi juga raksasa seperti Google dan Apple. Presiden AS Donald Trump turun gunung untuk membela mereka, mengancam Uni Eropa dengan tindakan balasan yang keras.
SelengkapnyaKehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi Ai bisa memberikan manfaat, namun disisi lain dapat menimbulkan ancaman bagi manusia dan kemanusiaan. CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, mengungkapkan bahwa ancaman terbesar dari AI bukanlah pada potensi hilangnya lapangan kerja, melainkan pada siapa yang mengendalikan teknologi ini dan bagaimana ia dibatasi.
SelengkapnyaInvestasi pada tenaga nuklir semakin marak diperbincangkan khususnya setelah perusahaan kelas global mulai memikirkan hal ini.
SelengkapnyaKementerian Keuangan mengantongi Rp10,7 triliun usai menunjuk 143 pelaku usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik menjadi pemungut PPN per 31 Januari 2023.
Selengkapnyahandphone dapat dilacak lokasinya selama GPS ponsel dalam keadaan menyala. Lantas, bagaimana jika kondisi GPS handphone tidak dalam keadaan menyala?
SelengkapnyaDitelusuri, ketika ketik keyword monyet pakai jas hujan di Google, justru foto Presiden Joko Widodo yang muncul.
SelengkapnyaMenurut ThousandEyes, perusahaan network intelligence, setidaknya ada 1.338 server di lebih dari 40 negara yang terdampak dari masalah down-nya Google ini.
SelengkapnyaBrin disebut bereaksi negatif akibat hal ini. Pria kelahiran Rusia itu sempat memutuskan untuk menarik investasinya dari perusahaan milik Musk termasuk Tesla.
Selengkapnya