IMG-LOGO
Home Nasional Sekolah Terpadu Samarinda Resmi Beroperasi, Usung Kurikulum Nasional dan Cambridge
nasional | pendidikan

Sekolah Terpadu Samarinda Resmi Beroperasi, Usung Kurikulum Nasional dan Cambridge

Mikhail - 30 September 2025 15:16 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda Andi Harun, bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti menekan sirine tanda diresmikannya Sekolah Terpadu, Selasa (30/9/2025). (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Bangunan sekolah terpadu yang mulai ditempati sejak pertengahan Juli 2025 akhirnya diresmikan secara resmi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, didampingi Wali Kota Samarinda, Andi Harun, Selasa (30/9/2025).


Sekolah ini berdiri di kawasan eks SMP 16, Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang.


Pembangunannya dimulai pada April 2024 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda.


Fasilitas pendidikan tersebut mengintegrasikan tiga jenjang sekaligus, yakni SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan.


Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine serta penandatanganan prasasti oleh Mendikdasmen.


Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa keberadaan sekolah terpadu ini merupakan tonggak baru bagi pendidikan di Kota Tepian.


“Kita resmikan bersama dengan Pak Menteri. Sekolah ini menggunakan sistem kurikulum bilingual, menggabungkan kurikulum Kemendiknas dan Cambridge. Harapannya, sekolah ini bisa mencetak lulusan unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Andi Harun.


Ia mengatakan sekolah terpadu ini diharapkan menjadi bagian dari sejarah baru bagi dunia pendidikan Samarinda.


“Dari sekolah integritas ini, Samarinda ingin melahirkan generasi emas yang berpengetahuan, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tuturnya.


Sementara itu, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menyampaikan apresiasi kepada Pemkot Samarinda atas pembangunan sekolah terpadu tersebut.


Ia menilai kehadiran sekolah ini menunjukkan kesiapan daerah dalam merespons tantangan global.


“Pertama-tama saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Bapak Wali Kota. Di sini ada tiga jenjang pendidikan dengan kurikulum standar internasional. Ini menunjukkan kesiapan Samarinda mengantisipasi perkembangan dunia global,” kata Abdul Mu’ti.


Ia juga sempat meninjau beberapa kelas dan berbincang dengan guru mengenai penerapan metode pembelajaran.


“Saya melihat mereka sudah menerapkan deep learning sebagai bagian dari kebijakan kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Fasilitas seperti Interactive Flat Panel juga sudah tersedia, meski masih bisa ditambah sesuai arahan Presiden, yakni satu sekolah minimal satu perangkat,” jelasnya.


Lebih jauh, Abdul Mu’ti menyinggung arahan Presiden Prabowo Subianto agar setiap kecamatan memiliki sekolah unggulan non-asrama.


“Selama ini sudah ada sekolah unggul asrama maupun sekolah rakyat berasrama. Harapan ke depan, juga ada sekolah unggul non-asrama di tiap kecamatan tujuannya agar anak-anak tetap bisa belajar dengan kualitas terbaik, tanpa harus tinggal di asrama,” tuturnya.


Menurutnya, konsep tersebut tengah disusun pemerintah pusat, dan Sekolah Terpadu Samarinda dapat menjadi salah satu referensi model.


“Mudah-mudahan mulai tahun depan bisa diwujudkan secara bertahap. Kami ingin memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak Indonesia,” pungkasnya. (*)