IMG-LOGO
Home Internasional Rusia Beri Peringatan ke PBB, Setiap Agresi Akan Dibalas dengan Tegas
internasional | umum

Rusia Beri Peringatan ke PBB, Setiap Agresi Akan Dibalas dengan Tegas

Hasa - 02 Oktober 2025 20:41 WITA
IMG
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov beri peringatan ke PBB (ist)


POJOKNEGERI.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyampaikan peringatan keras kepada negara-negara Barat dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Sabtu, 27 September 2025. Ia menegaskan bahwa setiap bentuk agresi terhadap Moskow akan dibalas dengan “respon yang tegas dan menentukan”.

Lavrov menyebut bahwa tuduhan terhadap Rusia yang dianggap berencana menyerang NATO dan Uni Eropa adalah provokasi yang tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki niat menyerang negara manapun, namun akan mempertahankan wilayahnya dengan segala cara jika diserang.

Peringatan Lavrov muncul di tengah meningkatnya ketegangan di Eropa Timur. Estonia menuduh Rusia menerbangkan jet tempur ke wilayah udaranya, sementara NATO menembak jatuh drone Rusia di atas Polandia. Presiden AS Donald Trump mendukung tindakan tersebut dan menyebut Rusia sebagai “macan kertas”.

Lavrov membalas pernyataan Trump dengan menyebut bahwa tindakan menembak pesawat Rusia di wilayah udara Moskow akan menjadi pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan akan menimbulkan konsekuensi besar. Ia menegaskan bahwa Rusia tidak pernah menargetkan negara NATO dengan rudal atau drone.

Dalam pidatonya, Lavrov juga menyinggung Kanselir Jerman Friedrich Merz yang dianggapnya menggunakan retorika militeristik. Ia menyatakan keprihatinan terhadap narasi sejumlah politisi Eropa yang menyebut kemungkinan pecahnya Perang Dunia Ketiga sebagai skenario yang mungkin terjadi.

Meski melontarkan kritik tajam, Lavrov tetap membuka peluang dialog dengan Amerika Serikat. Ia menyebut bahwa Moskow berharap ada ruang komunikasi terbuka dengan pemerintahan Trump, terutama terkait operasional kedutaan yang selama ini dibatasi.

Lavrov juga mengonfirmasi bahwa hubungan ekonomi Rusia dan India tetap stabil, meski Trump telah mengenakan tarif pada sejumlah produk India dan mendesak India serta China untuk berhenti membeli minyak Rusia. Ia menyebut tekanan ekonomi Barat sebagai bentuk “pemaksaan global” yang tidak akan berhasil.

Pidato Lavrov di PBB menjadi salah satu yang paling tajam dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan ketegangan geopolitik yang terus meningkat antara Rusia dan Barat. Dunia kini menanti apakah ancaman ini akan berujung pada eskalasi atau membuka jalan bagi diplomasi baru.

Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media: 

(*)