IMG-LOGO
Home Nasional Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Sebut Tak Ganggu Proses Belajar Mengajar
nasional | pendidikan

Ratusan Guru Sekolah Rakyat Mundur, Mensos Sebut Tak Ganggu Proses Belajar Mengajar

Hasa - 09 Agustus 2025 17:16 WITA
IMG
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf

POJOKNEGERI.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul mengungkapkan bahwa sebanyak 143 guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mengundurkan diri dari program Sekolah Rakyat.

Menurutnya, para guru tersebut sebenarnya telah dinyatakan lolos dalam proses seleksi dan diterima. 

Namun, ketika mendapat undangan untuk mengikuti proses lanjutan, mereka tidak hadir atau tidak merespons panggilan yang diberikan.

"Yang mundur 143 guru. Tidak memenuhi panggilan ya. Sebenarnya mereka ini kan sudah memulai proses seleksi ya, mereka sudah diterima. Tapi, ketika disampaikan undangan, mereka tidak memenuhi panggilan," ujar Gus Ipul pada Sabtu (9/8/2025).

Ia menegaskan bahwa pengunduran diri ratusan guru ini tidak berdampak terhadap kegiatan belajar mengajar, lantaran sekolah memang belum beroperasi. Dengan kata lain, para guru tersebut belum sempat menjalankan tugas mengajar.

"Yang kedua memang sekolahnya belum beroperasi, sehingga tidak mengganggu. Jadi dia belum pernah mengajar sama sekali. Memang dia tidak datang," tambahnya.

Gus Ipul menyebut mayoritas alasan para guru tidak memenuhi panggilan adalah mempertimbangkan jarak penempatan. 

Dia menghormati pertimbangan para guru yang mundur.

Gus Ipul memastikan guru pengganti telah siap mengajar di sekolah rakyat. 

Ia menyebut apabila ada kekurangan guru akan ada backup dari kepala sekolah rakyat terlebih dahulu.

"Saya dapat pastikan bahwa guru-guru pengganti telah siap untuk mengajar di sekolah rakyat. Sehingga sampai sekarang kalau memang ada kekurangan biasanya dibackup oleh kepala sekolah atau juga guru-guru yang lain," pungkasnya.

(*)