IMG-LOGO
Home Daerah Pemkot Samarinda Siapkan Lahan untuk Bangun Sekolah Rakyat
daerah | samarinda

Pemkot Samarinda Siapkan Lahan untuk Bangun Sekolah Rakyat

Hasa - 29 Maret 2025 17:21 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat diwawancara awak media (Pojoknegeri.com)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA -Pemerintah Kota Samarinda mengambil langkah serius dalam pembangunan Sekolah Rakyat yang difokuskan bagi masyarakat kurang mampu. Kecamatan Palaran telah dipilih sebagai lokasi strategis pembangunan sekolah tersebut, yang akan dibangun di sekitaran Stadion Palaran.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima surat resmi dari Menteri Sosial Republik Indonesia terkait rencana pembangunan ini. Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi adalah penyediaan lahan seluas 5 hingga 7 hektare. Pemkot Samarinda pun segera bergerak cepat untuk memastikan semua persyaratan dapat terpenuhi.

"Dalam surat tersebut dijelaskan persyaratan untuk mendirikan Sekolah Rakyat, salah satunya adalah ketersediaan lahan seluas 5-7 hektare," ungkap Andi Harun pada Kamis (27/3/2025) malam.

Kota Samarinda menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan Timur yang berpotensi terpilih sebagai lokasi Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan unggulan dari Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026.

Tak ingin kehilangan kesempatan emas, Pemkot Samarinda menggelar rapat koordinasi pada 21 Maret lalu dengan melibatkan BPKAD dan Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Kota Samarinda. Hanya dalam dua hari, surat balasan dikirim ke pemerintah pusat melalui kurir.

"Lokasi yang diusulkan sudah diverifikasi oleh pemerintah pusat dan tinggal menunggu tinjauan langsung dari tim Sekolah Rakyat Jakarta pada 11 April mendatang," jelasnya.

Sekolah Rakyat ini akan mengusung sistem asrama (boarding school) yang dikhususkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, menjelaskan bahwa sekolah ini mencakup jenjang SD dan SMP dengan seluruh fasilitas, termasuk asrama, yang akan dibiayai oleh Kementerian Sosial.

"Syarat utama untuk masuk sekolah ini adalah berasal dari keluarga paling tidak mampu dan harus berdomisili di Samarinda," tegas Asli.

Pada tahap awal, Pemkot Samarinda mengusulkan kuota 2-3 kelas per jenjang dengan jumlah siswa sekitar 75 orang per tingkat SMP.

"Tenaga pendidik akan disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan sistem pendidikan akan disesuaikan dengan standar nasional," pungkasnya.

(tim redaksi)