IMG-LOGO
Home Internasional Jet Tempur Rusia Terobos Wilayah Eropa, NATO Rapat Darurat
internasional | umum

Jet Tempur Rusia Terobos Wilayah Eropa, NATO Rapat Darurat

Hasa - 24 September 2025 19:48 WITA
IMG
ILUSTRASI - Jet Tempur Rusia Terobos Wilayah Eropa memicu reaksi dari NATO (Pojoknegeri.com)

POJOKNEGERI.COM - Ketegangan antara Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara, atau NATO, dan Rusia kini mencapai level yang mengkhawatirkan. Dalam sebuah respons dramatis, NATO akan menggelar rapat darurat setelah serangkaian provokasi berani dari jet tempur dan drone Rusia yang menerobos wilayah udara negara-negara Eropa.

Insiden ini bukan lagi sekadar retorika, melainkan konfrontasi langsung di perbatasan. Mengapa rapat ini begitu penting? Dan apa arti dari langkah yang diambil oleh NATO ini? Mari kita bedah tuntas.

Rapat darurat ini digelar menyusul permintaan dari Estonia, negara Eropa terbaru yang menjadi sasaran provokasi Rusia. Estonia meminta konsultasi darurat NATO berdasarkan Pasal 4 dari traktat aliansi tersebut. Pasal ini mengizinkan setiap negara anggota untuk meminta pembahasan darurat ketika mereka merasa integritas teritorial, kemerdekaan politik, atau keamanannya berada dalam ancaman.

Ini adalah langkah serius. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, rapat darurat ini akan menjadi yang ketiga kalinya diadakan berdasarkan pengajuan Pasal 4. Hal ini menunjukkan pola provokasi Rusia yang semakin intensif.

Insiden terbaru melibatkan tiga pesawat tempur MiG-31 Rusia yang memasuki wilayah udara Estonia selama sekitar 12 menit sebelum dicegat oleh jet-jet NATO yang merespons dengan cepat.

Insiden di Estonia bukanlah kasus terisolasi. Permintaan konsultasi darurat ini datang kurang dari dua pekan setelah Polandia juga meminta hal serupa akibat insiden drone dan roket Rusia yang melanggar kedaulatan mereka.

Serangkaian provokasi ini secara jelas menunjukkan bahwa Rusia sedang menguji pertahanan dan resolusi NATO di perbatasan timur aliansi. Mereka mencoba menciptakan 'normal baru' di mana agresi tingkat rendah menjadi bagian dari dinamika harian.

Meskipun begitu, penting untuk membedakan antara Pasal 4 dan Pasal 5 NATO. Sementara Pasal 4 hanya meminta konsultasi, Pasal 5 adalah prinsip keamanan kolektif yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi. Pasal 5 hanya pernah diterapkan sekali dalam sejarah NATO, yaitu setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Situasi ini memiliki implikasi geopolitik yang sangat besar. Ini menunjukkan bahwa perang di Ukraina tidak hanya terbatas pada negara tersebut, melainkan menciptakan gelombang ketidakstabilan yang mengancam seluruh Eropa. Provokasi Rusia dapat dilihat sebagai upaya untuk mendestabilisasi kawasan dan mengintimidasi negara-negara yang merupakan anggota NATO.

Rapat darurat ini adalah respons NATO untuk menunjukkan kesatuan dan tekadnya. Dengan penguatan pertahanan di sisi timur dan rapat-rapat ini, NATO mengirimkan pesan yang jelas kepada Moskow bahwa mereka tidak akan menoleransi pelanggaran kedaulatan di wilayah mereka.

(*)