POJOKNEGERI.COM - Rusia menegaskan bahwa kehadiran pasukan NATO di Ukraina sama sekali tidak bisa diterima.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, bahkan menuding Inggris berusaha merusak proses diplomatik dan mendorong dunia ke ambang konflik global baru.
Bahkan, mantan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memperingatkan: jika pasukan NATO benar-benar masuk ke Ukraina, itu bisa memicu Perang Dunia III.
Pernyataan tegas Rusia ini muncul setelah ada wacana dari Inggris tentang kemungkinan pengerahan misi militer Barat ke Ukraina. Padahal, saat ini sedang ada proses diplomatik yang digagas oleh Washington dan Moskow untuk mencari solusi damai.
Di sisi lain, Ukraina bersikeras meminta jaminan keamanan mirip pertahanan kolektif NATO sebagai salah satu prasyarat perdamaian abadi dengan Rusia. Namun, Rusia maupun Amerika Serikat sama-sama menolak gagasan Ukraina masuk NATO.
Zakharova pun menegaskan kembali posisi Moskow: “Kami dengan tegas menolak segala skenario yang mempertimbangkan kedatangan kontingen militer NATO di Ukraina.”
Hal menarik muncul dari utusan Presiden Amerika Donald Trump, Steve Witkoff. Ia mengatakan, meskipun Ukraina bukan anggota NATO, Amerika bisa saja menawarkan perlindungan mirip Pasal 5 NATO.
Perlu diingat, Pasal 5 NATO menyatakan serangan terhadap satu anggota dianggap serangan terhadap semua anggota.
Tawaran ini tentu membingungkan, karena secara resmi Ukraina bukan bagian aliansi itu. Tapi ini menunjukkan bahwa Amerika sedang mencari jalan tengah untuk mengamankan Ukraina tanpa harus memperluas keanggotaan NATO.
Zakharova menuding Inggris bermain di balik layar. Menurutnya, London bertekad untuk terus meningkatkan tensi, mendorong NATO ke garis berbahaya, bahkan bisa menyeret dunia ke konflik global baru.
Pernyataan ini jelas diarahkan ke inisiatif Inggris dan Prancis pada Maret lalu yang sempat mengusulkan pembentukan “koalisi yang bersedia” untuk mengirim pasukan darat dan udara ke Ukraina jika ada kesepakatan damai.
Namun kenyataannya, banyak negara Eropa seperti Jerman, Italia, Spanyol, dan Polandia menolak ide itu. Bahkan seorang pejabat Inggris yang diwawancarai The Sunday Times mengatakan, “Tidak ada yang mau mengirim pasukan mereka untuk mati di Ukraina.”
Peringatan paling keras datang dari Sergey Shoigu, mantan Menteri Pertahanan Rusia sekaligus sekretaris Dewan Keamanan Nasional.
Shoigu menegaskan, jika NATO mengirim pasukan tempur ke Ukraina, itu adalah garis merah mutlak bagi Moskow. Konsekuensinya bisa eskalasi besar-besaran hingga Perang Dunia III.
Pernyataan ini bukan ancaman kosong, tapi lebih pada peringatan keras bahwa Rusia siap mengeskalasi jika merasa eksistensinya diganggu langsung oleh NATO.
Sementara itu, Presiden Amerika Donald Trump mencoba meredam ketegangan. Dalam pertemuan dengan Zelensky dan para pemimpin Eropa di Gedung Putih, Trump mengklaim bahwa Putin sudah setuju pada opsi jaminan keamanan untuk Ukraina.
Trump optimistis kesepakatan bisa dicapai untuk mencegah agresi di masa depan. Namun, detail jaminan ini masih belum jelas dan inilah yang membuat sekutu Eropa berhati-hati.
Trump harus menyeimbangkan dua hal: 1. Meyakinkan Ukraina dan sekutu Eropa bahwa AS tetap memberikan perlindungan. 2. Menghindari benturan langsung dengan Rusia yang bisa berujung perang global.
Artikel ini telah tayang di YouTube Pojok Negeri Media dengan judul: Rusia Ancam Perang Dunia III Jika Pasukan NATO Masuk Ukraina!
(*)