POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tak hanya fokus pada ketersediaan hewan kurban, tetapi juga menjamin kesehatan dan keamanan hewan yang diperjualbelikan.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Kesehatan Hewan (DKPKH), berbagai langkah telah disiapkan untuk melindungi konsumen dari risiko membeli hewan kurban yang sakit atau tidak layak sembelih.
“Kesehatan hewan kurban bukan hanya urusan peternak, tapi juga hak konsumen. Kami hadir untuk memastikan masyarakat mendapatkan hewan yang sehat, aman, dan sesuai syariat,” ujar Kepala DKPKH Samarinda, Muhammad Darham, Kamis (29/5/2025).
DKPKH telah menurunkan tim kesehatan hewan yang terdiri dari dokter dan paramedis ke 58 titik kandang dan showroom ternak di seluruh Samarinda.
Tim ini tidak hanya memeriksa fisik hewan, tetapi juga mengawasi proses distribusi hingga penyembelihan.
“Bahkan setelah pembelian, kami tetap ikut mengawasi proses penyembelihannya. Semua tahapan ini dilakukan demi menjaga kepercayaan masyarakat,” tegas Darham.
Saat ini, Kota Samarinda memiliki stok sekitar 8.000 ekor sapi, mayoritas berasal dari Nusa Tenggara Timur.
DKPKH memastikan bahwa seluruh hewan yang masuk telah disertifikasi, memiliki barcode identitas, dan melewati masa karantina selama dua minggu.
Untuk menjaga kondisi hewan tetap prima, DKPKH juga membagikan desinfektan dan vitamin gratis kepada para peternak.
Langkah ini merupakan bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal sekaligus perlindungan bagi pembeli.
Di sisi lain, DKPKH mengingatkan para pedagang untuk memperhatikan dampak lingkungan, khususnya dari aktivitas pembakaran di sekitar showroom hewan kurban.
“Kita harus seimbang. Jagalah hewan dengan baik, tapi jangan sampai mengganggu masyarakat. Asap pembakaran bisa berdampak pada warung makan atau pemukiman warga,” katanya.
Melalui sistem pengawasan ketat ini, masyarakat diimbau untuk membeli hewan kurban hanya dari tempat yang telah diverifikasi oleh DKPKH.
“Jangan tergiur harga murah. Pastikan hewan yang dibeli sehat dan bersertifikat,” pungkas Muhammad Darham. (*)