POJOKNEGERI.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada komunitas internasional untuk mendorong pergantian kepemimpinan di Rusia.
Desakan ini disampaikan Zelensky dalam pidatonya pada konferensi internasional di Helsinki yang digelar untuk memperingati 50 tahun penandatanganan Helsinki Final Act, sebuah perjanjian bersejarah dari era Perang Dingin yang bertujuan memperkuat kerja sama dan keamanan di kawasan Eropa pada Kamis (31/7) lalu.
Zelensky menilai, selama Presiden Vladimir Putin masih berkuasa, Rusia akan terus menjadi ancaman serius bagi stabilitas kawasan dan negara-negara tetangganya.
Menurut Zelensky, kebijakan luar negeri Moskow di bawah Putin tidak hanya mengancam kedaulatan Ukraina, tetapi juga menciptakan instabilitas yang lebih luas di kawasan Eropa Timur.
Ia pun menekankan pentingnya peran komunitas internasional dalam menghadapi apa yang ia sebut sebagai bentuk agresi yang sistematis.
"Saya percaya Rusia bisa didorong untuk menghentikan perang ini. Rusia yang memulainya, dan bisa dibuat untuk mengakhirinya," ujar Zelensky dalam pidato daringnya di konferensi tersebut.
Namun, menurut Zelensky, jika dunia tidak menargetkan perubahan rezim di Rusia, maka ancaman dari Moskow akan terus berlanjut meskipun perang di Ukraina berakhir.
"Jika dunia tidak bertujuan mengganti rezim di Rusia, itu berarti bahkan setelah perang berakhir, Moskow akan tetap mencoba mengacaukan negara-negara tetangga," tegasnya.
Lebih lanjut, Zelensky juga menyerukan penyitaan penuh terhadap aset Rusia yang dibekukan, termasuk kekayaan hasil korupsi, untuk digunakan melawan agresi yang dilakukan Moskow.
"Kita perlu sepenuhnya memblokir mesin perang Rusia dan memanfaatkan setiap aset Rusia yang dibekukan, termasuk kekayaan hasil korupsi, untuk mempertahankan diri dari agresi Rusia," katanya.
"Sudah waktunya menyita aset-aset Rusia, bukan sekadar membekukannya. Sita dan gunakan demi perdamaian, bukan perang," pungkasnya.
(*)