POJOKNEGERI.COM - Uni Eropa resmi menjalin kesepakatan dagang besar dengan Amerika Serikat, yang mencakup pembelian energi senilai USD 750 miliar dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini disebut sebagai upaya strategis untuk memperkuat ketahanan energi Eropa sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dari Rusia.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyampaikan bahwa pembelian energi ini akan meliputi gas alam cair (LNG), minyak, serta bahan bakar nuklir dari AS.
"Pembelian produk energi AS akan mendiversifikasi sumber pasokan kami dan berkontribusi pada ketahanan energi Eropa. Kami akan menggantikan gas dan minyak Rusia dengan pembelian LNG, minyak, dan bahan bakar nuklir AS yang signifikan," ujarnya kepada para wartawan, Minggu (27/7), dikutip dari AFP.
"Kami ingin sepenuhnya menyingkirkan bahan bakar fosil Rusia," tegasnya, seraya menambahkan bahwa lebih baik membeli gas alam cair yang "lebih terjangkau dan lebih baik" dari AS.
Kesepakatan energi tersebut merupakan bagian dari kesepakatan dagang yang lebih luas antara AS dan Uni Eropa.
Perjanjian ini mencakup tarif impor sebesar 15 persen atas barang-barang Uni Eropa yang masuk ke AS. Termasuk untuk sektor otomotif yang saat ini dikenakan pajak sebesar 25 persen.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa AS dan Uni Eropa telah mencapai kesepakatan perdagangan setelah berunding dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen di Turnberry, Skotlandia.
Trump mengumumkan pengenaan tarif menyeluruh sebesar 15 persen atas impor dari 27 negara anggota Uni Eropa. Kesepakatan ini mengakhiri 'perang dagang' AS dengan Eropa.
Trump mengatakan anggota Uni Eropa setuju untuk membeli energi senilai US$750 miliar dari Amerika Serikat. Negara-negara Eropa juga akan setuju untuk berinvestasi di AS sebesar US$600 miliar.
"Semua negara akan dibuka untuk berdagang dengan Amerika Serikat tanpa tarif, dan mereka setuju untuk membeli sejumlah besar peralatan militer," ujarnya.
(*)