IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Kaltim Dorong Anak Muda Jadi Pelaku Budaya
advertorial | DPRD Kaltim

DPRD Kaltim Dorong Anak Muda Jadi Pelaku Budaya

Mikhail - 11 Juni 2025 08:00 WITA
IMG
Anggota DPRD Kaltim, Fadly Imawan. (ist)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Kunjungan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, ke Kalimantan Timur disambut antusias oleh DPRD Kaltim dan masyarakat budaya.


Dalam peresmian Gedung Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV dan dialog budaya yang digelar pada Jumat (30/5/2025), semangat pelestarian warisan budaya lokal digaungkan kembali.

Anggota DPRD Kaltim, Fadly Imawan, yang turut hadir mewakili unsur pimpinan dewan, menyebut kehadiran Menbud sebagai “anugerah besar” bagi dunia kebudayaan di Kaltim. Menurutnya, perhatian pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kebudayaan, merupakan faktor kunci dalam menjaga keberlangsungan identitas budaya daerah.

“Kehadiran kementerian bukan sekadar seremoni. Ini mencakup arah kebijakan, pendampingan teknis, sampai koordinasi lintas sektor. Itu penting sekali untuk memperkuat budaya kita,” ungkap Fadly yang akrab disapa Wawan.

Ia menekankan bahwa kekayaan budaya Kaltim, mulai dari bahasa daerah, adat istiadat, hingga keberagaman suku, merupakan aset strategis nasional yang layak diperkenalkan ke tingkat internasional.

Dalam dialog budaya yang digelar usai peresmian, Wawan juga menyampaikan pentingnya keterlibatan masyarakat secara aktif, khususnya generasi muda, dalam pelestarian budaya.

“Kita perlu sinergi. Budaya tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada kolaborasi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, komunitas, dan tentu saja masyarakat luas,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan perlunya pendekatan kreatif dalam mengenalkan budaya kepada kalangan muda.


Media sosial, teknologi digital, dan seni kontemporer dinilai sebagai alat efektif untuk menjembatani nilai-nilai budaya dengan dunia anak muda saat ini.

“Budaya itu dinamis. Anak muda harus dilibatkan dengan cara yang mereka sukai. Jangan terlalu kaku, biarkan mereka berekspresi lewat gaya mereka sendiri,” ujar Wawan.

Ia juga mengingatkan bahwa pelestarian budaya bukan semata soal menjaga peninggalan masa lalu, melainkan bagian dari pembentukan karakter bangsa.

“Lewat seni dan budaya, kita tidak hanya belajar sejarah, tapi juga memahami makna hidup, memperkuat identitas, dan menumbuhkan rasa kebangsaan,” tutupnya. (adv)