IMG-LOGO
Home Internasional Trump Marah, Minta Spanyol Diusir dari Keanggotaan NATO
internasional | umum

Trump Marah, Minta Spanyol Diusir dari Keanggotaan NATO

Hasa - 10 Oktober 2025 17:41 WITA
IMG
KOLASE - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez (Pojoknegeri.com)

POJOKNEGERI.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendesak agar Spanyol dikeluarkan dari  dari aliansi pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Desakan Trump ini menyusul keputusan Spanyol menolak peningkatan kontribusi anggaran militer.

Pernyataan ini disampaikan Trump saat bertemu dengan Presiden Finlandia, Alexander Stubb yang merupakan anggota baru NATO, di Gedung Putih pada Kamis (9/10).

"Kalian harus mulai bicara dengan Spanyol," kata Trump seperti pemberitaan Reuters.

"Mereka tak punya alasan untuk melakukan ini, tapi tidak apa-apa. Terus terang saja, mungkin Anda harus mengusir mereka dari NATO," kata Trump.

Komentar Trump muncul setelah Spanyol menyatakan tidak akan berkomitmen terhadap target baru NATO untuk belanja pertahanan sebesar 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)—kebijakan yang didorong oleh Trump dan disepakati dalam pertemuan NATO pada Juni lalu.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa target tersebut tidak sesuai dengan prinsip negara kesejahteraan yang dianut Spanyol.

“Itu tak sesuai dengan visi dunia kami,” kata Sanchez saat itu.

Tak hanya soal anggaran militer, hubungan Spanyol dengan sekutu Barat juga memanas setelah pemerintah di Madrid mengesahkan pemblokiran penuh ekspor dan impor alat pertahanan ke Israel. Larangan ini mencakup alutsista, teknologi militer, serta pelarangan kapal dan pesawat pengangkut senjata Israel memasuki wilayah Spanyol.

Mereka juga melarang impor barang-barang tersebut dari Israel ke Spanyol.

Larangan itu juga mencakup transit bahan bakar atau material yang berpotensi digunakan militer Israel, dan melarang kapal serta pesawat yang membawa kargo memasuki pelabuhan dan wilayah udara Spanyol.

AS merupakan sekutu dekat Israel. Negara ini terus membantu pemerintahan Benjamin Netanyahu saat agresi brutal terjadi di Jalur Gaza, Palestina.

(*)