IMG-LOGO
Home Advertorial Rencana Pembangunan Terowongan Gunung Manggah, Novan Syahroni: Perencanaan Sudah Selesai, Tinggal Perencanaan Fisik
advertorial | DPRD Samarinda

Rencana Pembangunan Terowongan Gunung Manggah, Novan Syahroni: Perencanaan Sudah Selesai, Tinggal Perencanaan Fisik

2022 Anjas - 12 September 2022 16:43 WITA
IMG
DIWAWANCARA : Anggota Komisi III DPRD Samarinda Novan Syaronny Pasie

POJOKNEGERI.COM - Pemkot Samarinda menargetkan untuk pembangunan terowongan Gunung Manggah Samarinda. 

Proyek ini sebagaui upaya untuk mengurai kemacetan di sekitar lokasi tersebut, sekaligus juga menjadi  mahakarya Pemkot Samarinda periode Andi Harun-Rusmadi Wongso.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Novan Syahroni juga menginformasikan soal ketersediaan anggaran proyek terowongan tersebut.

Novan sapaan akrabnya, menyebut bahwa proyek multiyears Pemkot Samarinda tersebut telah melewati tahap perencanaan sehingga tinggal menunggu realisasi.

"Perencanaan nya sudah selesai dan tinggal pelaksanaan fisik," ujar Novan.

Novan menjelaskan, bahwa pembangunan proyek itu nantinya akan dilaksanakan secara bertahap dengan memanfaatkan tiga sumber dana yaitu APBD murni Pemkot Samarinda, bantuan dari Provinsi, dan bantuan dari Pemerintah Pusat.

"Memang yang pertama yang namanya multiyears ini kan bertahap, yang pertama dana APBD murni kita sendiri, terus bantuan provinsi dan bantuan pusat," jelasnya.

Novan mengatakan bahwa saat ini yang baru dapat dipastikan adalah anggaran dari pemerintah kota.

Sementara anggaran dari Pemprov dan pemerintah pusat masih dalam status menunggu kejelasan.

"Hari ini yang belum bisa dipastikan itu apakah dari provinsi dan pusat ini sudah sesuai dengan perjanjiannya itu membantu multiyears itu di terowongan," terangnya.

Ia menyampaikan bahwa Wali Kota Samarinda Andi Harun optimis proyek mahakarya tersebut bisa terealisasi tepat waktu.

"Nah kalau pemkot sendiri sudah melaksanakan dan memang pak wali juga optimis bahwa itu bisa terealisasi tempat waktu," ucapnya.

Proyek multiyears itu diproyeksikan akan selesai di tahun 2024, sehingga dana akan dikucurkan secara bertahap selama tiga tahun.

Dengan perkiraan akan memakan anggaran sebesar Rp 400 miliar dan berpotensi akan membengkak karena inflasi.

"Kita lihat lagi, dengan kondisi seperti ini malah bisa lebih bengkak, kenapa karena acuan harga kita 2022 ya dari kementerian PU, dengan inflasi ini mungkin PU akan mengeluarkan acuan lagi 2023, harga terbaru dan menyesuaikan kalau gak, gak ada yang mau ikut lelang," katanya. 

(advertorial)

Berita terkait