POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Sebanyak 239 riders cilik dari berbagai kota di Indonesia ambil bagian dalam Festival Race 2025 yang digelar Samarinda Balance Bike (SBB) di Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Sabtu (21/6/2025).
Ajang ini menjadi salah satu festival olahraga anak terbesar di Kalimantan Timur (Kaltim), menghadirkan semangat kompetisi sekaligus keceriaan keluarga.
Meski terik matahari menyengat Kota Tepian, semangat para peserta Festival Race tak surut sedikit pun.
Anak-anak dari berbagai komunitas menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam lintasan balap pushbike, baik di kelas individu maupun Tag Team.
Festival Race tidak sekadar soal kecepatan, tapi menjadi ajang edukasi dan hiburan keluarga.
Para peserta berlomba untuk merebut Piala Pro dan Elite, serta berkesempatan membawa pulang uang pembinaan dan hadiah menarik.
Selain itu, doorprize utama berupa Mini Motocross juga diundi di penghujung acara, menambah antusiasme para peserta dan keluarga.
Kehadiran Baba Tio, MC kondang di dunia pushbike nasional, turut memanaskan suasana dan menjadikan festival ini semakin meriah.
“Festival ini bukan hanya soal siapa tercepat, tetapi bagaimana anak-anak bisa menikmati proses, belajar sportivitas, dan membangun kepercayaan diri,” ujar Anselmus Mbere, Ketua Panitia Festival Race.
Rider-rider tidak hanya datang dari Kaltim, namun juga dari luar pulau seperti Madiun, Palu, dan Makassar.
Berbeda dari balapan biasa, Festival Race menggabungkan unsur olahraga, edukasi, dan hiburan keluarga.
Kegiatan ini menjadi ruang interaksi positif antara komunitas, keluarga, dan anak-anak, sekaligus sarana pembentukan karakter sejak usia dini.
“Kami memilih konsep festival agar suasana lebih inklusif dan menyenangkan,” imbuh Anselmus.
Festival Race mendapat dukungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim, Pemkot Samarinda, KORMI, ISSI, ABI, komunitas balance bike, serta sponsor lokal dan nasional.
Ketua SBB, Kifli, menyampaikan terima kasih atas tingginya antusiasme peserta dan orang tua.
"Kami ingin event ini menjadi agenda tahunan, tidak hanya mencetak atlet muda, tapi juga membentuk karakter positif anak-anak,” ujarnya. (*)
