IMG-LOGO
Home Ekonomi Perbaikan Rampung Usai Insiden Kebakaran, Smelter Freeport di Gresik Kembali Beroperasi
ekonomi | umum

Perbaikan Rampung Usai Insiden Kebakaran, Smelter Freeport di Gresik Kembali Beroperasi

Hasa - 23 Mei 2025 08:54 WITA
IMG
Fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter) tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur

POJOKNEGERI.COM - Setelah mengalami insiden kebakaran pada Oktober 2024 lalu, fasilitas pemurnian dan pemrosesan (smelter) tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur kini kini siap kembali beroperasi.

Hal ini setelah PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil proses perbaikan fasilitas smelter selama berbulan-bulan pasca insiden kebakaran.

Untuk memastikan kelancaran proses tersebut, Chairman of the Board Freeport-McMoRan (FCX) Richard C. Adkerson dan Presiden & CEO FCX Kathleen Quirk turun langsung ke lokasi smelter di Gresik, Jawa Timur, bersama Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.

"Kedatangan pimpinan FCX ini adalah untuk memastikan smelter PTFI mulai beroperasi kembali dengan baik setelah kejadian kahar pada 14 Oktober 2024," ungkap Tony dalam keterangan tertulis, Kamis (22/5/2025).

Saat ini smelter sudah mulai beroperasi dan akan menghasilkan katoda tembaga pada minggu ke-4 bulan Juni 2025.

"Setelah dimasukkan konsentrat, diolah di furnace menjadi anoda tembaga, kemudian dibawa ke electrorefinery untuk menjadi katoda tembaga," kata Tony.

Lebih lanjut Tony mengatakan, kembali beroperasinya smelter ini merupakan bukti nyata resiliensi perusahaan dalam mengatasi berbagai tantangan serta melaksanakan komitmen terhadap hilirisasi. percepatan perbaikan smelter ini kata dia tentu merupakan capaian yang sangat baik.

"Produksi smelter sebetulnya akan dimulai pekan ketiga bulan Juni. Namun pada perkembangannya, proses perbaikan dapat diselesaikan lebih cepat," kata Tony.

Adapun, PTFI sendiri menggunakan pesawat-pesawat kargo berbadan lebar untuk mempercepat pengiriman material dari luar negeri. Antara lain Boeing 747 dan tiga kali perjalanan Antonov-AN124 dengan total lebih dari 300 ton.

Tony menambahkan, perusahaan melakukan berbagai upaya maksimal diantaranya mengerahkan tenaga kerja sekitar 2.000 orang untuk perbaikan dengan skema kerja dua shift dan fokus pada perbaikan, pengadaan, konstruksi dan instalasi.

"Dengan memprioritaskan keselamatan, kami berupaya maksimal agar perbaikan dan commissioning smelter selesai lebih cepat dan efisien. Setiap tahap kami lakukan dengan sangat hati-hati dan penuh perhitungan agar smelter secepatnya kembali berproduksi," kata Tony.

Saat ini, smelter PTFI telah beroperasi kembali dan akan memasuki fase ramp-up, yaitu kapasitas produksi yang meningkat secara bertahap dari 40% hingga mencapai produksi penuh 100% pada bulan Desember 2025.

"Akselerasi perbaikan dan produksi smelter ini menjadi bukti nyata PTFI sebagai perusahaan tambang terintegrasi dari hulu hingga hilir yang mendukung penuh program hilirisasi sumber daya mineral yang ditetapkan pemerintah sekaligus komitmen terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)," katanya.

Tony menegaskan kembali beroperasinya Smelter PTFI ini menjadi langkah strategis yang tidak hanya mendukung kemandirian industri dalam negeri, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

"Sebagai bagian dari visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045, PTFI berkomitmen untuk terus berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi bangsa dan negara," katanya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur akan kembali operasi pada Juni 2025.

Hal itu disampaikan Bahlil usai mendapat laporan dari pihak PTFI beberapa waktu lalu.
Bahlil mengatakan, konsentrat tembaga akan masuk ke smelter pada Juni mendatang.

"Jadi mulai masuk bahan berkonsentratnya di bulan Juni. Juni awal. Jadi konsentratnya sudah masuk," kata Bahlil di acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention dan Exhibition (Convex) 2025 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025).

Bahlil mengatakan rencana tersebut lebih cepat rencana sebelumnya. Menurut Bahlil, hal itu dikarenakan perbaikan pabrik asam sulfat di kawasan smelter telah rampung.

"Kemarin mereka melaporkan kepada saya bahwa smelter mereka yang tadinya selesai di bulan September, itu bulan ini sudah selesai," katanya.

Bahlil bilang, saat ini smelter tersebut sedang memasuki tahap pemanasan tungku sebelum beroperasi. Ia mengatakan, pemanasan tungku tersebut memerlukan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu.

"Juni itu sudah mulai. Sekarang sudah mulai pemanasan. Tapi tungkunya itu kan butuh 2 sampai 3 minggu," katanya.

(*)

Berita terkait