IMG-LOGO
Home Nasional Anies Dipilih Berdasarkan Prestasi, Prabowo Dinilai karena Ketegasan
nasional | politik

Anies Dipilih Berdasarkan Prestasi, Prabowo Dinilai karena Ketegasan

2022 Anjas - 29 November 2022 16:09 WITA
IMG
BERTEMU MASSA - Anies bersama 102 Simpul Relawan Sumatera Utara serta berdiskusi dengan para pemuda di Prananda Surya Paloh Foundation, Medan/ Foto: IG @aniesbaswedan

POJOKNEGERI.COM -  Karakter pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto diungkap berdasarkan alasan. 

Disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, pemilih Anies Baswedan sebagai calon presiden memilih berdasarkan alasan rasional. 

Alasannya, kata dia, pemilih Anies melihat prestasi dan kinerja.

Sementara untuk Ganjar Pranowo, disebut dipilih berdasarkan alasan sosiologis dan Prabowo Subianto dipilih berdasarkan faktor psikologis.

“Ganjar dipilih berdasarkan alasan sosiologis dimana sosok pemimpin yang dekat dengan rakyat menjadi pertimbangan utama. Sedangkan Prabowo dipilih karena faktor psikologis dimana sikap tegas pemimpin jadi pertimbangan utama,” kata Pangi dalam keterangannya, Selasa, 29 November 2022.

Diketahui, dalam survei yang dilakukan November itu, Voxpol Center Research and Consulting menanyakan kepada responden ihwal alasan memilih capres.

Hasilnya, sebanyak 21,2 persen menjawab Anies Baswedan adalah gubernur berprestasi.

Sementara itu, sebesar 42 persen menjawab Ganjar Pranowo dekat dengan rakyat. Adapun sebesar 35,4 persen memilih Prabowo karena dianggap pemimpin yang tegas.

Menurut Pangi, segmen pemilih rasional menentukan pilihan politiknya berdasarkan pertimbangan integritas, kapasitas, dan kompetensi. Sehingga, kata dia, rekam jejak kandidat jadi pertimbangan yang sangat penting.

 “Pemilih akan cenderung memilih mana yang paling membawa keuntungan dan manfaat paling besar bagi dirinya (persamaan kepentingan),” kata dia.

Oleh sebab itu, Pangi mengatakan kandidat yang berprestasi menjadi pilihan paling objektif bagi segmen pemilih rasional. Dia menyebut pemilih segmen ini lebih percaya bukti, alih-alih janji.

“Hal ini tentu saja akan menguntungkan capres yang punya rekam jejak sebagai pemimpin yang punya segudang prestasi. Rekam jejak ini akan lebih mudah untuk dikapitalisasi sebagai sarana untuk meyakinkan publik bahwa dia layak sebagai Presiden,” katanya. 

(redaksi)

Berita terkait