IMG-LOGO
Home Nasional Ramai Bendera One Piece, Pemerintah Angkat Suara
nasional | umum

Ramai Bendera One Piece, Pemerintah Angkat Suara

Hasa - 04 Agustus 2025 14:33 WITA
IMG
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi

POJOKNEGERI.COM - Fenomena pengibaran bendera One Piece ramai muncul menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80.

Hal ini lantas mendapat tanggapan dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi. Ia mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kesakralan momen 17 Agustus, meskipun ekspresi kreatif tetap dihormati.

Ia mengingatkan jangan sampai mengganggu makna sakral Hari Kemerdekaan. Apalagi kalau sampai bendera lain dikibarkan menggantikan Merah Putih

Prasetyo mengatakan bahwa Indonesia saat ini memasuki usia ke-80. Menurut dia, semua pihak mestinya bersatu untuk memperingati dan merayakannya.

"Tolonglah ini jangan dimanfaatkan untuk hal-hal yang mengganggu kesakralan. Hari ini kita berharap di 80 tahun Indonesia Merdeka apapun kondisinya sebagai bangsa kita harus bersatu padu, kita harus optimis sebagai anak-anak bangsa," kata Prasetyo di kompleks parlemen, Senin (4/8).

Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah tidak melarang kreativitas masyarakat dalam merayakan kemerdekaan.

Pengibaran bendera One Piece dianggap sebagai bagian dari kebebasan berekspresi. Namun, ia mengingatkan agar ekspresi semacam itu tidak sampai melupakan kewajiban utama yakni menghormati simbol negara.

Ia menegaskan pemerintah tak ingin sakralnya hari Kemerdekaan ternodai dengan kreatifitas tersebut.

"Yang jadi masalah itu kan adalah misalnya begini, kemudian ada pihak-pihak yang kemudian dalam tanda kutip ya, memanfaatkan kreatifitas tersebut untuk hal-hal yang menurut pendapat kita itu juga sebaiknya jangan sampai terjadi," katanya.

Mewakili pemerintah, Prasetyo mengaku menyampaikan permintaan maaf jika kondisi bangsa saat ini tidak sesuai harapan. Namun, menurutnya, pemerintah terus berusaha untuk mewujudkan cita-cita para pendiri dan tokoh proklamator.

"Kalaupun hari ini ada kondisi di bangsa kita yang, mohon maaf, masih belum sesuai yang diharapkan. Kami, kita semua mari kita bekerja keras mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan, mewujudkan cita-cita pendiri bangsa," kata Pras.

"Ini enggak ada hubungannya dengan masalah kreatifitas dari teman-teman asosiasi-asosiasi. Kita sangat menghormati itu," pungkasnya.

(*)


Berita terkait