IMG-LOGO
Home Nasional Ada Tenda Sakinah di Tengah Lokasi Gempa Cianjur, Jadi Spot Berhubungan Badan untuk Pasangan Resmi
nasional | umum

Ada Tenda Sakinah di Tengah Lokasi Gempa Cianjur, Jadi Spot Berhubungan Badan untuk Pasangan Resmi

2022 Anjas - 05 Desember 2022 17:25 WITA
IMG
ILUSTRASI - Ilustrasi tenda. Di lokasi gempa Cianjur, ada tenda sakinah yang didirikan warga untuk digunakan sebagai lokasi untuk berhubungan badan bagi suami istri/ Foto: IST

POJOKNEGERI.COM -  Adanya gempa Cianjur juga memunculkan kabar viral akan tenda sakinah. 

Apa itu tenda sakinah yang berada di tengah lokasi gempa Cianjur? 

Tenda sakinah ini ramai diperbincangkan lantaran menjadi tempat alternatif warga sekitar korban gempa untuk menyalurkan kebutuhan biologis suami istri.

Dipastikan tenda sakinah ini hanya boleh digunakan oleh pasangan yang sudah menikah baik tua maupun muda dan dilarang keras untuk disalahgunakan.

Pada tenda tersebut ada penjaga yang mengawasi saat tenda tidak digunakan sehingga tidak sembarang warga bisa memasukinya.

Hanya warga yang bisa menunjukkan bukti bahwa keduanya adalah pasangan yang sah sehingga diperbolehkan untuk menggunakannya.

Selain itu meski telah memiliki hubungan suami istri, warga yang ingin menggunakan tenda sakinah harus sesuai prosedur yakni dengan jadwal yang telah dibuat penggagas.

Salah seorang warga yang bernama Fery R Firdaus mengaku sebagai salah satu penggagas berdirinya tenda sakinah.

Fery pun tak segan menceritakan awal mula tenda tersebut didirikan serta reaksi warga yang sempat tidak setuju akan rencana tersebut.

Namun seiring berjalannya waktu dengan sosialisasi dan edukasi warga pun akhirnya memahami bahwa tenda tersebut dibutuhkan untuk tempat menyalurkan kebutuhan biologis.

"Warga pun akhirnya memahami karena ini kan salah satu kebutuhan biologis untuk pasangan suami istri," kata Fery.

Namun setelah beberapa waktu tenda tersebut difungsikan ada kisah lucu di baliknya yang membuat warga geger lantaran terjadi pada pasangan suami istri.

Kisah itu terjadi setelah Fery berinisiatif membuat jadwal penggunaan tenda agar bisa berjalan secara kondusif dan tidak mengantri.

"Jadi saat saya akan pasang kertas berisi jadwal pemakaian. Itu mereka pada protes, aduh, malu, jangan dipajang nama-namanya," ujar dia.

Alih-alih menyepakati para warga justru mengaku malu karena dengan adanya jadwal warga lainnya mengetahui kapan waktu pasangan suami istri berkunjung.

Meski begitu pada akhirnya mereka pun setuju meski dengan menyimpan rasa malu demi ketertiban penggunaan tenda sakinah tersebut.

(redaksi)

Berita terkait