IMG-LOGO
Home Ekonomi 5 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Pemasukannya Capai Kuadriliun Rupiah
ekonomi | Umum

5 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Pemasukannya Capai Kuadriliun Rupiah

2021 Anjas - 17 Juli 2021 14:54 WITA
IMG
Foto ilustrasi/ Sumber: Unsplash

POJOKNEGERI.COM - Bekerja di perusahaan minyak kerap menjadi dambaan sebagian orang, khususnya lelaki. 

Pendapatan yang besar, hingga status sosial di masyarakat kerap menjadi alasan mengapa bekerja di perusahaan minyak sering menjadi incaran pencari kerja. 

Untuk perusahaan minyak, ada beberapa nama yang sampai saat ini menjadi perusahaan minyak terbesar di dunia. 

Menjadi perusahaan minyak terbesar di dunia, pemasukan dari perusahaan itu juga gila-gilaan. 

Berikut 5 perusahaan minyak terbesar di dunia, dikutip tim redaksi dari tutorteknik. 


1. Sinopec 


China Petroleum and Chemical Corporation di tahun 2021 ini menjadi perusahaan minyak terkaya di dunia. 

Pemasukannya mencapai USD 3555,8 miliar atau sekitar Rp5,15 Kuadriliun. 

Selain migas, Sinopec juga produsen dan distributor berbagai produk petrokimia. 

2. PetroChina Co.Ltd

PetroChina Co.Ltd merupakan anak perusahaan dari Sinopec, berfokus pada eksplorasi minyak bumi. 

Tak heran kalau perusahaan ini punya lebih dari 500 ribu karyawan. 

Untuk pendapatan, mencapai USD 320 miliar atau sekitar Rp4,63 kuadriliun. 


3. Saudi Arabian Oil Co (Saudi Aramco) 


Saudi Aramco berhasil melantai di bursa saham. Pemasukan tiap tahunnya mencapai USD 286,9 miliar. 

Fokus utama perusahaan ini di pengilangan dan produksi minyak mentah. 

4. Royal Dutch Shell PLC 

Royal Dutch Shell PLC adalah perusahaan minyak terbesar di Eropa tahun 2021 ini. 

Berlokasi di The Hague, Belanda, perusahaan ini fokus pada eksplorasi, pengilangan, dan produksi minyak bumi. 


5. BP PLC 


Merupakan perusahaan minyak terbesar kedua di Eropa. Berlokasi di Inggris. 

Fokus dari BP PLC adalah eksplorasi sumber daya minyak bumi, produksi petrokimia, produk minyak dan produksi energi cahaya matahari. 

Pendapatan tahunan mencapai USD 230 miliar. 

(redaksi) 

Berita terkait