IMG-LOGO
Home Ekonomi Transformasi Ekonomi Hijau, Danantara Bangun Kemitraan dengan JBIC
ekonomi | umum

Transformasi Ekonomi Hijau, Danantara Bangun Kemitraan dengan JBIC

Hasa - 12 Juli 2025 19:20 WITA
IMG
CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani

POJOKNEGERI.COM - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC), membuka peluang besar dalam pembiayaan untuk mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau yang lebih berkelanjutan dan terhubung secara digital.

CEO Danantara Indonesia, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa kemitraan ini menjadi tonggak penting dalam strategi internasional Danantara untuk mempercepat peralihan negara ini ke dalam ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berbasis teknologi.

"Nota Kesepahaman ini menandai tonggak sejarah lain dalam strategi kemitraan internasional Danantara Indonesia," kata Rosan Roeslani, Jumat (11/7/2025).

Kedua pihak akan fokus pada beberapa sektor utama yang meliputi energi terbarukan, pengelolaan air dan limbah, serta infrastruktur digital berkelanjutan, seperti pusat data hijau.

Selain itu, sektor kesehatan juga menjadi bagian dari proyek-proyek prioritas yang akan dikembangkan bersama.

"Termasuk energi terbarukan, transmisi daya, pengelolaan air dan air limbah, serta infrastruktur digital berkelanjutan seperti pusat data hijau, serta perawatan kesehatan," katanya.

Rosan menambahkan, perjanjian ini juga membuka berbagai instrumen keuangan, termasuk utang, ekuitas, jaminan, dan solusi khusus lainnya untuk mendukung pengembangan proyek strategis berskala besar di seluruh Indonesia.

"Kemitraan dengan JBIC ini merupakan sinyal kuat kepercayaan internasional terhadap agenda transisi hijau Indonesia," katanya.

Rosan mengatakan, dengan beberapa proyek unggulan yang telah difasilitasi pada paruh pertama tahun 2025, Danantara Indonesia terus mendorong agenda pembangunan jangka panjang Indonesia melalui investasi yang inovatif dan berkelanjutan.

"Di Danantara Indonesia, kami berkomitmen untuk memobilisasi modal strategis yang mendukung prioritas nasional sekaligus memenuhi standar global untuk keberlanjutan, dampak, dan tata kelola," ujar Rosan.

(*)


Berita terkait