POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota Samarinda terus menunjukkan komitmennya untuk mengurai kemacetan dengan mempercepat pembangunan Terowongan Gunung Manggah yang menghubungkan Jalan Kakap dan Jalan Sultan Alimudin Samarinda.
Proyek senilai Rp 395 miliar ini dibiayai melalui skema Multi Years Contract, diharapkan selesai pada tahun 2025.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, optimistis proyek sepanjang 690 meter ini akan membawa dampak besar bagi masyarakat.
“Terowongan ini bukan hanya solusi untuk kemacetan, tapi juga langkah strategis untuk menghubungkan kawasan penting di Samarinda,” ujarnya, Rabu (22/1/2025).
Terowongan ini dirancang sebagai jalur alternatif untuk mengurangi beban lalu lintas di kawasan padat seperti Jalan Otto Iskandardinata dan Sungai Dama.
"Kemacetan di area tersebut sering kali memakan waktu tempuh yang lama. Dengan adanya terowongan ini masyarakat akan lebih efisien dalam berkendara,” jelasnya.
Saat ini, progres pembangunan telah mencapai lebih dari 85%. Pemerintah kota memastikan pengerjaan dilakukan dengan standar kualitas tinggi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.
“Kami sangat puas dengan hasil pengerjaan sejauh ini. Jika semua berjalan sesuai rencana terowongan ini akan mulai difungsikan pada 2025,”jelasnya.
Selain mengatasi kemacetan, terowongan ini diharapkan menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Samarinda.
“Pembangunan ini bukan hanya soal infrastruktur tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Kota Samarinda. Kami ingin kota ini lebih terhubung dan ramah bagi semua,” pungkasnya.
(tim redaksi)