Di Samarinda, beberapa upaya dilakukan. Termasuk pelibatan OPD dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Samarinda.
SelengkapnyaDikatakannya bahwa hampir semua pihaknya temui yang mempunyai gizi buruk atau stunting adalah orang yang tidak mampu.
SelengkapnyaMenurut Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun, penggunaan kata 'stunting' sebagai candaan itu tidak dibenarkan.
SelengkapnyaIa menyatakan bahwa ada 17 OPD di lingkungan Pemkot Samarinda yang akan tergabung di TPPS dan akan berkolaborasi dengan Kementerian Agama untuk mencegah stunting.
SelengkapnyaPemkot Samarinda saat ini sedang berusaha melakukan upaya mempercepat penurunan stunting yang ada di Kota Tepian.
SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan kegiatan Goes To School yang terdiri dari anak SMA dan Goes To Kampus yang menyasar mahasiswa Universitas Mulawarman, Universitas Widyagama dan UMKT.
SelengkapnyaSukaryo menyatakan, angka yang dimiliki Kaltim masih terhitung tinggi. Sehingga, seluruh pihak harus berjuang untuk menekan angka tersebut.
SelengkapnyaMengingat tahun 2019 angka stunting di Samarinda sempat mencapai angka 24 persen dan pada tahun 2021 turun menjadi 21 persen.
Selengkapnya