POJOKNEGERI.COM - Ketua DPRD Kota Samarinda, Helmi Abdullah, menyerukan masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab, demi menjaga dinamika demokrasi yang sehat.
Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial menjadi sarana utama untuk berbagi informasi dan mengekspresikan pendapat.
Namun, Helmi Abdullah, Ketua DPRD Kota Samarinda, mengingatkan untuk tidak terjebak dalam penyebaran informasi yang tidak akurat atau bahkan merugikan orang lain.
Helmi lantas menyoroti praktik doxing atau penyebaran data pribadi yang dilakukan oleh sejumlah akun media sosial, terhadap pihak-pihak yang mengkritik Pemkot Samarinda.
Ia mengingatkan bahwa serangan personal bukanlah bagian dari praktik demokrasi yang sehat.
Politisi Partai Gerindra ini menegaskan bahwa dinamika opini publik di media sosial adalah bagian yang tak terpisahkan dari iklim demokrasi yang terbuka.
“Semua orang berhak untuk menyuarakan pendapatnya. Tentu ada yang positif, tentu juga ada yang negatif. Tapi, itu semua harus tetap dalam koridor yang sehat,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kritik merupakan hal yang penting dalam sistem demokrasi.
Meskipun demikian ia mengingatkan bahwa kritik yang disampaikan harus berdasarkan data dan fakta, bukan sekadar asumsi.
“Yang kita harapkan adalah, lihatlah realita yang ada sesuai dengan fakta. Jangan asal berbicara apalagi sampai menyebarkan berita hoaks,” ujarnya.
Ia mengatakan kritikan yang disampaikan dengan menyerang pribadi dan tidak berdasarkan fakta hanya akan menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.
Padahal, kritik seharusnya menjadi bahan refleksi bersama, bukan alat untuk memperuncing konflik atau perpecahan antar warga.
“Jangan sampai media sosial jadi alat untuk memecah-belah kita. Kami di DPRD menginginkan adanya kebersamaan, saling mengayomi, dan saling memaklumi. Kita ini satu kota,” tegasnya.
Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi digital di tengah masyarakat, agar warga lebih bijak dalam memilah dan menyebarkan informasi di media sosial.
“Demokrasi itu ruang berpikir, ruang menyampaikan pendapat dengan dasar dan cara yang benar,” pungkasnya.
(ADV)