POJOKNEGERI.COM - Pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendapat pujian dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto.
Menurut Hasto, pidato yang disampaikan Presiden Prabowo telah mewakili sikap masyarakat Indonesia terkait kekejaman kemanusiaan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.
Hasto menilai pidato Prabowo sangat kuat secara historis dan secara ideologis.
"Apa yang disampaikan Presiden Prabowo sangat kuat secara historis dan secara ideologis," kata Hasto di sekolah partai, Kamis (24/9).
Hasto menyebut Indonesia terus mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang segala bentuk praktik antikemanusiaan di Gaza.
"Kita menentang praktik-praktik antikemanusiaan yang terjadi di Gaza, kita mengutuk itu dan kemudian kita menggalang solidaritas antarbangsa," katanya.
Hasto mengatakan pidato Presiden Prabowo juga senafas dengan perjuangan Presiden Soekarno di Konferensi Asia Afrika, yang mendukung kemerdekaan Palestina.
"Karena yang disampaikan Presiden Prabowo juga senafas yang diperjuangkan oleh Bung Karno, yang sejak konferensi Asia Afrika memang telah menandatangani komunikasi politik di dalam mendukung kemerdekaan Palestina seluas-luasnya," pungkasnya.
Sebelumnya Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato tegas dalam Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina, yang digelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9).
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya peran komunitas internasional dalam menghentikan konflik dan mendorong perdamaian di Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel.
Prabowo kemudian menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.
“Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh. Kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” ucap Prabowo dalam pidatonya.
Presiden menegaskan bahwa tanggung jawab historis masyarakat internasional bukan hanya menyangkut masa depan Palestina, tetapi juga masa depan Israel dan kredibilitas PBB itu sendiri. Menurutnya, Indonesia tetap konsisten pada solusi dua negara sebagai jalan satu-satunya menuju perdamaian.
“Oleh karena itu, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan membawa perdamaian,” tegasnya.
“Kita harus menjamin kenegaraan Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” lanjutnya.
(*)