IMG-LOGO
Home Nasional Presiden Prabowo Rapat Bersama Sejumlah Menteri di Hambalang, Bahas Sektor Pertanian hingga Infrastruktur
nasional | pemerintah

Presiden Prabowo Rapat Bersama Sejumlah Menteri di Hambalang, Bahas Sektor Pertanian hingga Infrastruktur

Hasa - 19 September 2025 13:57 WITA
IMG
Rapat terbatas Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah menteri di Hambalang Bogor, Jawa Barat (Foto - IG: Sekretariat.kabinet)

POJOKNEGERI.COM - Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas di kediamannya, di Hambalang Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/9/2025).

Rapat tersebut membahas sejumlah isu strategis yang krusial untuk kemajuan perekonomian nasional, dengan fokus utama pada sektor pertanian, energi, dan infrastruktur.

Disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa salah satu topik penting dalam rapat tersebut adalah permasalahan yang terkait dengan tanaman ubi kayu, singkong, dan produk turunannya seperti tapioka.

Menurutnya, pemerintah berencana mengambil kebijakan khusus untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh para petani dan pelaku industri.

“Di sektor pertanian, pemerintah akan segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan terkait ubi kayu, singkong, dan tapioka, dengan melibatkan pemerintah daerah dan pelaku industri serta memperhatikan kesejahteraan para petani,” ujar Seskab Teddy.

Terkait dengan sektor energi, pembahasan dalam rapat ini difokuskan pada mekanisme impor etanol dan produksi tetes tebu atau molase serta penyediaan listrik pedesaan.

“Sementara di sektor energi, pembahasan difokuskan pada mekanisme impor etanol dan produksi tetes tebu atau molase serta penyediaan listrik pedesaan dengan tenaga sel surya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Seskab Teddy mengungkapkan arahan langsung Presiden terkait penyediaan listrik pedesaan.

“Presiden memerintahkan Danantara untuk membuat prototipe listrik pedesaan berbasis tenaga surya. Prototipe ini akan dibangun di sejumlah daerah dan ditarget dapat berjalan dalam waktu 3-5 bulan,” ungkapnya.

Sementara itu, agenda pembangunan infrastruktur besar juga dibahas dalam rapat tersebut.

“Isu lain yang dibahas adalah mengenai rencana dan pendanaan pembangunan giant sea wall yang akan berdampak pada sekitar 50 juta masyarakat di sekitar pantai utara (Pantura) Jawa,” pungkas Seskab Teddy.

(*)

Berita terkait