IMG-LOGO
Home Nasional Pembangunan Dapur Makan Bergizi Terkendala, BGN Gandeng Kementerian PU dan Kemendagri
nasional | umum

Pembangunan Dapur Makan Bergizi Terkendala, BGN Gandeng Kementerian PU dan Kemendagri

Hasa - 18 September 2025 16:32 WITA
IMG
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana

POJOKNEGERI.COM - Meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp6 triliun untuk pembangunan 1.542 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), realisasi fisik proyek tersebut masih belum berjalan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam acara penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Melihat lambatnya progres, BGN mengambil langkah strategis dengan menggandeng dua kementerian yakni Kementerian Pekerjaan Umum yang dipimpin Dody Hanggodo, dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). 

Kerja sama ini diharapkan bisa mempercepat proses penetapan lokasi dan pembangunan fisik dapur MBG di berbagai daerah.

"Kita memiliki anggaran Rp6 triliun untuk membangun 1.542 SPPG, sampai sekarang belum bisa melaksanakan satu pembangunan pun, masih dalam proses. Hari ini kegiatan ini adalah salah satu yang bisa mempercepat proses yang terjadi," kata Dadan dalam acara penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) di Kantor BGN, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Menurut Dadan, Kementerian PU juga telah menyampaikan komitmen untuk ikut mendukung percepatan pembangunan melalui anggaran yang mereka miliki.

"Alhamdulillah saya mendapatkan komitmen dari Kementerian PU, bahwa di PU juga ada dana yang bisa digunakan, yang bisa mempercepat itu, sehingga nanti untuk daerah-daerah terpencil saya kira dana APBN akan ada," sambungnya.

Di sisi lain, Dadan mengatakan pihaknya juga menghadapi tantangan besar untuk memenuhi target ambisius Presiden Prabowo Subianto. 

Tahun ini, BGN menerima anggaran Rp71 triliun dengan target pembangunan 5.000 SPPG atau dapur MBG bagi 17,5 juta penerima manfaat. Namun, karena tingginya permintaan dari masyarakat, target penerima manfaat melonjak menjadi 82,9 juta orang hingga akhir 2025.

"Target untuk tahun 2025 ini diubah oleh Pak Presiden, yang awalnya kami dengan dana Rp71 triliun hanya menargetkan pembangunan 5.000 SPPG dan hanya melayani 17,5 juta (penerima manfaat). Kemudian setelah program ini berjalan banyak aduan dari masyarakat karena sebagian sudah menerima, sebagian belum dan ingin segera mendapat manfaat. Kemudian Pak Presiden meminta kepada Badan Gizi Nasional agar 82,9 juta penerima manfaat bisa dipenuhi di akhir tahun 2025 ini," jelasnya.

Adapun hingga hari ini, sudah ada 8.344 SPPG atau dapur MBG yang berdiri di berbagai daerah. Menariknya, seluruh fasilitas itu terbangun murni dari kontribusi masyarakat tanpa melibatkan dana APBN.

"Alhamdulillah sampai hari ini, sampai pagi ini, sudah ada 8.344 SPPG dan itu 100% dari 8.344 itu didanai oleh dana masyarakat. Jadi ini kontribusi masyarakat yang luar biasa," pungkasnya.

(*)

Berita terkait