POJOKNEGERI.COM, PPU - Penajam Paser Utara (PPU), salah satu kabupaten di Kalimantan Timur, kini menghadapi masalah serius di sektor kesehatan terkait dengan kekurangan tenaga medis, terutama dokter di fasilitas layanan kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas dan rumah sakit umum.
Masalah ini menyebabkan antrean pasien yang panjang dan pelayanan kesehatan yang tidak optimal.
Kekurangan dokter ini menjadi isu mendesak karena jumlah tenaga medis yang sangat terbatas, sementara kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan terus meningkat.
Dinas Kesehatan PPU telah membuka formasi untuk dokter, namun hingga kini, tidak ada pendaftar yang memenuhi syarat.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat masyarakat untuk menjadi dokter, karena profesi ini memerlukan keahlian khusus dan kualifikasi yang tidak mudah dicapai.
Kondisi ini menjadi perhatian serius, karena pelayanan kesehatan yang baik merupakan hak dasar masyarakat.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, yang baru mengetahui masalah kekurangan dokter di PPU, menyatakan keprihatinannya.
"Jika ini benar, Pemerintah daerah, khususnya Pemkab PPU, harus segera bertindak. Mereka perlu mengidentifikasi jenis spesialisasi dokter yang dibutuhkan dan mencari solusi agar kekosongan ini bisa segera diisi," katanya dalam wawancara Minggu (27/4/2025).
Yenni juga menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya untuk mempercepat proses perekrutan dokter.
Ia menyarankan agar pemerintah daerah membuka peluang lebih luas bagi dokter-dokter spesialis untuk bekerja di PPU guna mengisi kekosongan di layanan kesehatan penting.
"Penting bagi pemerintah daerah untuk segera menyusun langkah-langkah strategis untuk menarik tenaga medis ke PPU. Ini bukan hanya soal kuantitas dokter, tetapi juga kualitas pelayanan yang harus dijaga agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai," ujarnya.
Selain itu, Yenni menyarankan agar pemanfaatan teknologi dan sistem kesehatan berbasis digital dapat dimaksimalkan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kesehatan meskipun ada kekurangan tenaga medis.
"Kekurangan tenaga medis, terutama dokter, memang bukan masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Namun, dengan langkah yang tepat dari pemerintah daerah, pusat, dan kolaborasi dengan pihak swasta, masalah ini bisa diatasi," pungkas Yenni. (adv)