POJOKNEGERI.COM - Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie, mengungkap kisah di balik bergabungnya Kaesang Pangarep ke PSI menjelang Pemilu 2024.
Dalam sambutannya di pembukaan Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7), Jeffrie menyebut dirinya sempat meminta Grace Natalie untuk merayu Presiden ke-7 Joko Widodo, bahkan jika perlu dengan menangis, agar Jokowi atau keluarganya bersedia mendukung PSI.
"Kalau perlu nangis sekencang-kencangnya saat ketemu Pak Jokowi. Apalagi partai ini didirikan karena kecintaan kita kepada dia," ujar Jeffrie disambut tawa para kader.
Upaya itu dilakukan karena elektabilitas PSI pada Februari 2023 hanya berkisar 0,2–0,5 persen, jauh di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Sebagai perbandingan, suara PSI pada Pemilu 2019 mencapai 1,89 persen.
Menurut Jeffrie, satu-satunya cara meningkatkan elektabilitas PSI adalah dengan mengaitkan partai secara langsung dengan Presiden Jokowi atau keluarganya.
“Kalau kalian enggak dapat sedikit pun darahnya keluarga Pak Jokowi atau Pak Jokowi sendiri, kita tutup partai ini,” tegas Jeffrie.
Jeffrie juga menugaskan Sekjen PSI saat itu, Raja Juli Antoni, untuk mendekati Kaesang Pangarep.
Antoni menghubungi Kaesang via WhatsApp pada Maret 2023, namun saat itu Kaesang hanya membaca pesan dan tidak membalas.
Setelah berbagai upaya, hasilnya pun datang. Kaesang resmi bergabung dengan PSI pada 20 September 2023.
Hanya tiga hari berselang, ia langsung didapuk menjadi Ketua Umum PSI, menggantikan Giring Ganesha.
Masuknya Kaesang membawa dampak elektoral: suara PSI naik menjadi 2,8 persen dalam Pemilu 2024.
Namun, angka itu tetap belum cukup untuk mengantarkan PSI ke Senayan.
Meski gagal ke DPR, PSI tetap melanjutkan konsolidasi.
Dalam Kongres PSI 2025 yang digelar di Solo, Kaesang kembali terpilih sebagai Ketua Umum untuk periode 2025–2030. Dari 157.579 anggota yang menggunakan hak suara, Kaesang meraih 65,28 persen suara.
Di posisi kedua ada Ronald Aristone Sinaga (22,23 persen), disusul Agus Mulyono Herlambang (12,49 persen). (*)