IMG-LOGO
Home Nasional Hari Anak Nasional 2025, Samarinda Kukuhkan Pendidikan Inklusif Sejak Usia Dini
nasional | pendidikan

Hari Anak Nasional 2025, Samarinda Kukuhkan Pendidikan Inklusif Sejak Usia Dini

Mikhail - 17 September 2025 17:38 WITA
IMG
Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Samarinda 2025 di GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (17/9/2025), dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (POJOKNEGERI.COM)

POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Peringatan Hari Anak Nasional di Kota Samarinda 2025 menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen pemerintah terhadap pendidikan inklusif sejak usia dini.

Dilaksanakan di GOR Segiri, Jalan Kesuma Bangsa, Rabu (17/9/2025), dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

Dalam sambutannya, Andi Harun menegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan hanya wadah untuk belajar, tetapi fondasi utama pembentukan karakter dan masa depan generasi bangsa dan menilai keberadaan Bunda PAUD memiliki peran strategis dalam memastikan layanan PAUD yang berkualitas dan inklusif.

“Punya kepercayaan diri itu tidak gampang. Saya sangat menghargai anak-anak yang berani tampil ke depan. Karena salah satu modal generasi kita besok adalah anak yang mandiri dan percaya diri,” ujar Andi Harun.

Gebyar PAUD kali ini menampilkan berbagai kreasi dan bakat anak-anak, yang tidak hanya memberikan ruang berekspresi tetapi juga memperkuat karakter mereka dalam suasana yang menyenangkan.

Program ini juga menjadi sarana mempererat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan.

Lebih jauh, Pemkot Samarinda menegaskan komitmennya terhadap pendidikan inklusif.

Melalui Peraturan Wali Kota Nomor 64 Tahun 2023, sekolah di semua jenjang dilarang menolak calon siswa dengan alasan disabilitas.

Langkah ini dipandang sebagai terobosan untuk memastikan setiap anak mendapat hak pendidikan yang setara.

“Pendidikan yang berkualitas dan inklusif menciptakan fondasi kuat, tidak hanya secara kognitif, tapi juga sosial, emosional, dan karakter anak. Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan menghargai keberagaman dan kebersamaan,” tuturnya.

Selain itu, pemerintah berkomitmen meningkatkan sarana prasarana, serta kompetensi tenaga pendidik agar layanan PAUD lebih merata hingga tingkat kecamatan dan kelurahan.

“Dukungan dari Bunda PAUD juga dinilai sebagai motor penggerak dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas,”ucapnya. (*)