IMG-LOGO
Home Advertorial DPRD Samarinda Dukung Langkah Pemkot Luncurkan Buku Gratis untuk Siswa, Minta Pengawasannya Diperketat
advertorial | DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Dukung Langkah Pemkot Luncurkan Buku Gratis untuk Siswa, Minta Pengawasannya Diperketat

Hasa - 16 Juli 2025 16:56 WITA
IMG
Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie

POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota Samarinda meluncurkan program pembagian buku LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) gratis dan bantuan perlengkapan sekolah untuk jenjang SD, SMP, PAUD, serta Pendidikan Non Formal (PNF).

Langkah ini diambil sebagai komitmen Pemkot Samarinda dalam membenahi dunia pendidikan.

Upaya Pemkot Samarinda ini disambut positif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda.

Seperti yang disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Novan Syahronny Pasie menilai kebijakan ini sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan buku siswa serta memberantas praktik jual-beli buku di lingkungan sekolah.

“Ini komitmen pemerintah kota untuk memenuhi kebutuhan buku secara gratis. Penyalurannya akan mengacu langsung pada data riil siswa,” kata Novan.

Dengan kebijakan ini, ia berharap tidak ada lagi pembebanan biaya pembelian buku kepada orang tua murid.

Oleh karenanya ia meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar mengawasi langsung pelaksanaan pembagian buku tersebut.

“Jangan sampai masih ada pungutan berkedok pembelian buku. Kami minta pengawasan dilakukan agar buku yang dibagikan betul-betul sampai ke siswa ,” tandasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun secara simbolis meluncurkan program pembagian buku LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) gratis dan bantuan perlengkapan sekolah untuk jenjang SD, SMP, PAUD, serta Pendidikan Non Formal (PNF).

Peluncuran buku ini dilakukan di SD Negeri 017 Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, pada Senin (14/7/2025) lalu.

Program ini tidak hanya menyasar kebutuhan dasar siswa, tetapi juga menjadi solusi atas persoalan mahalnya biaya pendidikan karena jual beli buku.

“Hari ini pesan yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat, kepala sekolah, dan guru adalah kita lawan komersialisasi pendidikan dengan tindakan nyata, bukan sekadar wacana," tegas Andi Harun.

Andi Harun berpesan kepada seluruh sekolah agar tidak menjual buku lagi.

"Mulai hari ini, tidak boleh lagi ada praktik jual beli buku dengan modus apapun. Pengadaan boleh tapi bukan berarti harus beli. Kita sudah buktikan bisa cetak sendiri, lebih murah dan sama mutunya,”pungkasnya.

(adv/*)