POJOKNEGERI.COM - Sutradara kawakan James Cameron mengungkapkan kegelisahannya menjelang perilisan film ketiga dalam waralaba Avatar, yang bertajuk "Avatar: Fire and Ash".
Film ini dijadwalkan tayang pada 19 Desember 2025, namun di balik kemegahan proyek ini, Cameron mulai khawatir soal kondisi finansial di balik layar.
Dalam wawancara bersama Variety, dikutip dari Gizmodo, sutradara Titanic dan Avatar itu menyebut bahwa persoalan utamanya bukan soal apakah film ini akan meraih pemasukan besar, namun lebih pada berapa banyak keuntungan bersih yang bisa diraih setelah biaya produksi ditutup.
"Apakah kami menghasilkan uang dengan 'Avatar 3'? Maksud saya, film itu dapat menghasilkan uang. Namun, pertanyaannya adalah, margin keuntungannya seperti apa, jika ada, adanya berapa?" kata Cameron.
Ia menyebut lonjakan biaya terutama berasal dari teknologi efek visual (VFX) yang semakin kompleks.
Menurutnya, tren ini menjadi tantangan besar bagi jenis film epik yang ia sukai. Padahal film sebelumnya, "Avatar: The Way of Water", sukses besar dengan pendapatan gabungan bersama film pertama mencapai lebih dari 5 miliar dolar AS. Namun, Cameron menilai kesuksesan itu tidak serta merta menjamin keuntungan bersih untuk seri ketiga.
Dia mengisyaratkan bahwa ke depan, mungkin pihak rumah produksi memerlukan jeda atau evaluasi untuk mencari cara menekan biaya sebelum melangkah lebih jauh dalam proses produksi.
"Ada argumen lain yang mengatakan buat saja dua film sialan itu dan cari tahu yang lainnya saat saya berusia 80," kata Cameron pula.
Masa depan film Avatar 4 (yang dijadwalkan rilis pada 21 Desember 2029) dan Avatar 5 (yang dijadwalkan rilis pada 19 Desember 2031) sangat bergantung pada kinerja dan keuntungan yang didapatkan oleh "Avatar: Fire and Ash".
(*)
