POJOKNEGERI.COM - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan butuh keberanian melawan para mafia minyak dan gas (migas).
Bahlil menyatakan komitmennya dalam membasmi para mafia migas. Ia menyatakan, anggaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah harus benar-benar tepat sasaran ke masyrakat yang berhak menerimanya.
Pemerintah tahun ini mengalokasikan anggaran besar untuk subsidi energi. Dari total total APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, Bahlil mengungkap sebesar 15 persen atau Rp420 triliun di antaranya dikelola Kementerian ESDM untuk subsidi LPG, BBM, hingga listrik.
Rinciannya, sebanyak Rp87 triliun untuk subsidi LPG per tahun, kemudian Rp150 triliun untuk BBM, solar dan bensin, lalu terakhir sebesar Rp187 triliun untuk subsidi listrik.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, besarnya anggaran tersebut harus benar-benar dirasakan olah masyarakat yang berhak.
"Setiap satu rupiah uang negara yang dikeluarkan untuk rakyat, kita wajib untuk menjaga, memastikan, mengawal agar dana itu sampai di tengah-tengah rakyat. Itu perintah Bapak Presiden Prabowo," kata Bahlil dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Jumat (14/3).
Bahlil kemudian menyinggung soal upayanya memperbaiki tata kelola distribusi Liquified Petroleum Gas atau LPG bersubsidi ukuran 3 kilogram.
Menurutnya, ada pihak-pihak yang tak menyukai penertiban harga LPG
"LPG ini sejak tahun 2007 pemerintah tidak pernah menaikkan harganya. Subsidi LPG yang dilakukan pemerintah per kilogram itu Rp36 ribu per tabung. Tapi apa yang terjadi? Sampai di rakyat ada yang Rp23 ribu, Rp25 ribu, bahkan Rp30 ribu," katanya.
"Orang nggak mau karena sudah nyaman. (Tapi) ini terus berjalan. Saya tidak akan pernah lelah memperbaiki ini," pungkasnya.
(*)