POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Kota Samarinda kembali menunjukkan kiprah aktifnya di kancah diplomasi kota, kali ini melalui jalur akademik.
Pada 1–3 Agustus 2025, Samarinda akan menjadi tuan rumah National Chapter Meeting dari Asosiasi Law Student ASEAN (ALSA), forum prestisius yang menghimpun mahasiswa hukum dari seluruh Asia Tenggara.
Pertemuan tahunan ini akan membahas dua isu global yang sangat relevan saat ini, yaitu deportasi dan perubahan iklim.
Kedua topik tersebut dinilai mencerminkan tantangan besar yang tengah dihadapi dunia hukum dan kebijakan publik internasional.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyambut positif kepercayaan yang diberikan kepada kota yang dipimpinnya.
Dalam audiensi bersama mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul) di Balai Kota, Kamis (22/5/2025), ia menilai tema yang diangkat sangat relevan dan strategis.
“Temanya menarik dan strategis. Kita bicara soal deportasi dan perubahan iklim—dua isu yang bukan hanya akademik tapi berdampak nyata terhadap kehidupan sosial,” ujarnya.
Lebih dari sekadar seremoni tahunan, Andi menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang untuk membentuk gagasan hukum masa depan yang berbasis pada keadilan dan keberlanjutan.
“Saya berharap forum ini bisa melahirkan banyak insight dan pemikiran segar. Tapi yang lebih penting, Samarinda akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik, karena ini menyangkut nama baik kota dan provinsi kita,” tegasnya.
Andi Harun juga menyampaikan dukungan penuh kepada panitia lokal dari ALSA Chapter Fakultas Hukum Unmul.
Ia menitipkan pesan agar pelaksanaan acara dipersiapkan dengan maksimal, mencerminkan kapasitas Samarinda sebagai kota yang siap menyambut event berskala nasional.
“Persiapkan dengan matang, kelola acaranya dengan baik. Ini bukan hanya tentang Unmul, tapi tentang bagaimana kita memperlihatkan Samarinda sebagai kota terbuka dan profesional,” ucapnya.
Lebih lanjut, Andi menyebut keikutsertaan Samarinda dalam agenda tahunan ALSA sebagai wujud keterbukaan dan kesiapan kota ini menjadi bagian dari percakapan global.
Ia mengapresiasi nilai-nilai yang diusung ALSA, global mindset, tanggung jawab sosial, komitmen akademik, dan kecakapan hukum yang menurutnya sejalan dengan visi Samarinda sebagai kota cerdas dan berdaya saing.
“ALSA ini bukan organisasi biasa. Empat prinsip mereka selaras dengan arah pembangunan kita,” pungkasnya. (*)