POJOKNEGERI.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), António Guterres, mengecam keras sikap pasif komunitas internasional terhadap memburuknya krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.
Ia menyebut situasi tersebut sebagai “krisis moral” yang mengguncang hati nurani global.
Seperti yang diberitakan AFP, Guterres menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya aksi nyata dari negara-negara dunia terhadap kelaparan yang meluas di Jalur Gaza.
"Saya tidak dapat menjelaskan tingkat ketidakpedulian dan tidak adanya tindakan yang kita lihat dari terlalu banyak orang di komunitas internasional -- kurangnya belas kasih, kurangnya kebenaran, kurangnya kemanusiaan," ucap Guterres dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/7/2025).
Hal itu disampaikan Guterres saat berbicara kepada majelis global Amnesty International via tautan video pada Jumat (25/7).
"Ini bukan sekadar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis moral yang menantang hati nurani global. Kami akan terus bersuara di setiap kesempatan," ujarnya.
Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah memperingatkan tentang lonjakan kasus kelaparan, terutama di kalangan anak-anak, di Jalur Gaza yang dilanda perang dan diblokade total oleh Israel pada Maret lalu, sebelum dilonggarkan dua bulan kemudian.
Lebih dari 100 organisasi bantuan dan kelompok hak asasi manusia, memperingatkan Kelaparan massal sedang menyebar di Gaza.
Pernyataan dengan 111 penandatangan Organisasi kemanusiaan menyatakan, lebih dari dua juta orang di Gaza menghadapi kekurangan pangan dan kebutuhan pokok yang parah setelah 21 bulan perang di Gaza.
Ini disampaikan pada Rabu (23/7) menjelang kunjungan utusan utama Amerika Serikat ke Eropa untuk membahas kemungkinan gencatan senjata dan koridor bantuan di Gaza.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Hari Rabu, Jalur Gaza menderita Kelaparan massal buatan manusia yang disebabkan oleh blokade bantuan ke wilayah kantong Palestina tersebut.
Ia berbicara menyusul seruan lebih dari 100 lembaga bantuan yang memperingatkan akan kelaparan di Gaza sementara berton-ton makanan, air bersih, dan pasokan medis terbengkalai di luar wilayah tersebut.
"Saya tidak tahu apa yang akan Anda sebut selain Kelaparan massal, dan itu buatan manusia, dan itu sangat jelas," kata Tedros dalam konferensi pers virtual yang disiarkan langsung dari Jenewa, melansir Reuters 24 Juli
"Ini karena blokade," tegasnya.
(*)